
Partisipasi dalam Bentuk Tulisan Penuh Gagasan
Kab-jepara.kpu.go.id – Upaya untuk memajukan demokrasi perlu melibatkan banyak pihak. Salah satunya adalah generasi penerus yang cepat atau lambat akan menjadi bagian penting dari perjalanan sejarah dari demokrasi itu. Pembelajaran tentang berbagai bentuk partisipasi warga negara perlu terus dikuatkan di banyak tempat, termasuk ruang-ruang belajar. Para pelajar perlu mendapatkan ruang yang cukup untuk mengasah berbagai ide dan gagasan agar kelak bisa terlibat secara sehat dalam kehidupan demokrasi.
Hal itu dikemukakan Muhammadun, anggota KPU Kabupaten Jepara saat menjadi narasumber dalam dalam workshop bertema Belajar Menulis: Upaya Literasi Santri di Tengah Demokrasi Digital, Senin (1/9/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Bumi Kartini Jepara dan diikuti para santri putra maupun putri.
Muhammadun mengatakan, setidaknya ada tiga tradisi literatif yang mendukung pengembangan sumber daya manusia di kalangan pesantren dan sampai sekarang masih terawat dengan baik. Tradisi itu adalah membaca (qiraah dan muthala’ah), berdiskusi (musyawarah), dan mencatat. Tiga tradisi yang selalu dirawat santri di tengah pesantren saat mereka belajar ini merupakan bekal berharga untuk melahirkan generasi yang penuh dengan gagasan segar. Gagasan ini akan semakin matang dan dapat membentuk cara berpikir dan bersikap. Jika gagasan ini dituangkan ke dalam tulisan yang bisa dibaca publik, maka akan memberikan manfaat yang lebih luas.
“Ruang untuk menyampaikan gagasan dan pendapat konstitusi dan terbuka lebar, salah satunya melalui tulisan-tulisan yang bernas sehingga dapat memberikan dampak yang baik untuk kemajuan berdemokrasi,” kata Muhammadun.
Para santri yang sedang belajar di pesantren, juga mempelajari banyak kitab yang bersumber dari literatur-literatur klasik yang banyak memberikan kontribusi terhadap peradaban. “Apa yang dibaca dan dipelajari di pesantren merupakan tulisan-tulisan monumental dari para ulama pendahulu. Jejak peradaban dari masa ke masa bisa dilihat dari tulisan-tulisan yang mencerahkan dan dipelajari sampai sekarang. Generasi muda perlu memberi perhatian besar di ruang ini,” lanjut Muhammadun.
Menulis, jelas dia, bisa dimulai dari ide-ide yang sederhana. Untuk bisa menghidupkan berbagai ide ini perlu dukungan lingkungan. “Penting untuk terus melatih diri dengan membaca, memahami berbagai sudut pandang, menganalisis, mendiskusikannya, dan jika sudah mengkristal dalam bentuk ide maupun gagasan, perlu dituangkan dalam tulisan. Tradisi seperti ini penting untuk terus dinyalakan,” kata Muhammadun.
Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Kartini Jepara M Sabiq Baqiyyatullah mengatakan kegiatan tersebut sebagai bagian dari ikhtiar untuk menguatkan literasi di kalangan santri. Kompetensi untuk menulis, menjadi salah satu kebutuhan. Tradisi menulis memperlihatkan karakter dari pengembangan ide dan gagasan seseorang yang terus dibutuhkan zaman. (kpujepara)