
Adu Akurasi dan Kerja Tim yang Bikin Tawa Pecah
Kab-jepara.kpu.go.id – Suasana riuh, kompak, dan bahagia mewarnai enam jenis lomba yang diikuti seluruh pimpinan dan pegawai KPU Kabupaten Jepara dalam memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Jumat (12/8/2022). Mereka terlibat dalam adu akurasi dan kerja tim sepanjang lomba. Tiap fase lomba, mulai babak penyisihan, semifinal, hingga final berlangsung ketat namun tawa tetap pecah.
Kepala Subbag Keuangan, Umum, dan Logistik Sutomo serta Kepala Subbag Perencanaan, Data, dan Informasi Dinar Sitoresmi yang semestinya memandu jalannya lomba, “dipaksa” turut menjadi kontestan. “Terakhir ada lomba 17-an di halaman outdoor sekitar tiga tahun lalu, setelah Pemilu 2019. Selama pandemi Covid pada 2020 dan 2021 tidak ada,” kata Dinar Sitoresmi.
Sementara itu Sutomo mengakui dari enam jenis lomba, tak satupun dibocorkan detil permainannya. Panitia merahasiakan untuk menghadirkan atmosfer kejutan di tiap lomba. “Jadi beberapa detik sebelum tampil di lomba, baru disampaikan aturan mainnya,” ujar Sutomo.
Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri bersama empat komisioner lain, yakni Muntoko, Ris Andy Kusuma, dan Siti Nurwakhidatun terjun dalam lomba. Sekretaris KPU Da’faf Ali dan dua kepala Subbag lain, yakni Kepala Subbag Hukum dan SDM Yuli Triyanto serta Kepala Subbag Teknis Pemilu dan dan Hupmas Galih Prasetyo juga terjun sebagai kontestan. Di satu lomba, mereka bisa menjadi tim, tetapi di jenis lomba lain, bisa jadi rival.
Dua jenis lomba yang jadi ajang adu akurasi adalah memasukkan benang ke jarum dalam posisi kedua tangan lurus ke depan. “Di final agak repot. Sebab sebelum berjalan tujuh meter ke titik lomba, harus memutar badan tiga kali. Keseimbangan diuji,” kata Istikomah, salah satu pegawai yang mencatat rekor paling sering masuk babak final tapi belum berhasil di final. “Tahun depan dicoba lagi,” sambungnya. Ia senang karena seluruh rangkaian lomba berlangsung menegangkan sekaligus menyenangkan.
Setelah itu ada lomba mengaitkan bakul yang dipasangi jarum dan pengait, ke kawat berbentuk lingkaran yang digantung bersama beberapa balon yang disisi tepung. Uji akurasi personal ini berlangsung riuh karena tantangannya adalah jarum bisa menusuk balon, lalu meletus, dan bikin kaget serta berisiko tertabur tepung di sekujur tubuh. Meski rumit, namun banyak yang berhasil.
Empat lomba berikutnya adalah kerja tim, yakni meniup bola plastik ke gelas-gelas dan dilakukan secara estafet, dan lomba mengambil karet dalam tepung yang dilakukan tim secara estafet. Dua-duanya mengadu kekompakan sekaligus kemampuan mencapai tujuan dengan deadline waktu yang ketat. Dua lomba lainnya yang juga melibatkan adalah menyanyi dalam hati, tapi ada lirik/kata akhir yang harus disuarakan dengan keras. Ini juga sulit sebab ritme nyanyian dalam hati tak terdeteksi, namun dituntut menyuarakan kata akhir secara pas dan kompak.
Lomba terakhir adalah dua bergoyang dan di antara dua kening ada bola kecil yang sudah dilumuri pewarna. Sepanjang goyangan yang diiringi lagu, bola tak boleh lepas. Jika lepas, harus dikembalikan. Yang wajahnya berlumuran warna paling parah, dianggap juara karena spirit tim tergambar di sana. Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri yang berpasangan dengan Adi Nur Cahyanto, salah satu staf, memenangi lomba terakhir ini.
Anggota KPU Jepara Muhammadun mengatakan, lomba-lomba ini sebagai upaya untuk menjaga keriangan sekaligus menguatkan kompetensi personal dan kerja tim. “Kami ada di masa tahapan Pemilu 2024. Di semua tahapan, kami dituntut profesional dalam melayani. Dua hal yang tidak boleh ditawar dalam kerja-kerja demokrasi elektoral di masa tahapan, yakni konsisten menjaga akurasi dan mempertahankan kerja tim yang solid,” kata dia. (kpujepara)