
Generasi Z Peka terhadap Daya Tarik Pemilu 2024
Kab-jepara.kpu.go.id – Para pemilih pemula mempertimbangkan beberapa hal agar bisa masuk secara total dalam tahapan Pemilu 2024. Di antaranya mereka mengharapkan pemilu nanti dalam proses-proses yang melibatkan publik, benar-benar memberikan harapan sekaligus menarik di kalangan generasi yang akan memilih untuk kali pertama itu. Mereka memasang kepekaan rasa terhadap pemilu serentak yang akan memilih calon presiden-wakil presiden, anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten tersebut.
Nasya, salah satu siswa SMA Negeri 1 Welahan Kabupaten Jepara merespons tiga hal terkait Pemilu 2024. Pertama, tentang isu politik uang yang sampai ke telinga dan pikirannya. Kedua, pentingnya pembelajaran dan pendidikan ke pemilih ke generasi Z. Ketiga, sebagian generasi Z memiliki kecenderungan-kecenderungan sikap tertentu potensi menjaga jarak dengan dinamika politik, sehingga hajat besar nasional Pemilu 2024 harus menarik untuk mereka.
Nasya menyampaikan tiga hal itu saat KPU Kabupaten menyampaikan materi tentang pendidikan kepada pemilih pemula terkait kepemiluan, serta materi bimbingan teknis pemilihan ketua OSIS SMA Negeri 1 Welahan pada Kamis (10/8/2023) di sekolah setempat. Hadir sebagai narasumber anggota KPU Kabupaten Jepara Muhammadun. Kegiatan tersebut dibuka Kepala SMA Negeri 1 Welahan Ady Priyono dan dimoderatori Setyo Harno. Sekitar 350 siswa mengikuti kegiatan tersebut dengan antusias.
Ady Priyono mendorong para siswa agar belajar berdemokrasi dari lingkungan yang paling dekat, misalnya dari keluarga. Selain itu juga di lingkungan sekolah. “Apalagi sekolah ada kegiatan pemilihan ketua OSIS yang modelnya dibikin semirip mungkin dengan pelaksanaan pemilu di Indonesia,” kata Ady Priyono.
Ia juga mengatakan agar generasi muda tidak bersikap pasif, apalagi menjaga jarak dengan pemilu. “Kegiatan ini bagian dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Yang muda jangan pasir. Yang muda, yang berdemokrasi,” kata dia disambut tepuk tangan.
Sementara itu Muhammadun menyampaikan materi bimbingan teknis terkait pelaksanaan pemilihan ketua OSIS yang pemungutan suaranya dilaksanakan pada 24 Agustus 2023. Muhammadun menjelaskan fase persiapan, penyelenggaraan semua tahapan, sampai proses pelantikan. Setelah perekrutan penyusunan regulasi atau aturan pelaksanaan dan penyelenggara pemilihan ketua OSIS, hal-hal yang menjadi materi bimtek adalah sosialsiasi, penyusunan dan penetapan daftar pemilih, pencalonan, kampanye, pemungutan dan penghitungan suara, rekapitulasi penghitungan suara, penetapan calon terpilih, sampai dengan penetapan calon terpilih dan pelantikan.
Saat memberikan pendidikan pemilih, Muhammadun merespons beberapa tanggapan dan pertanyaan dari para siswa. Terkait politik uang, Muhammadun menjelaskan bahwa generasi Z memiliki peluang besar untuk meminimalisasi dan memutus praktik politik uang. “Ini butuh peran banyak pihak. Pengetahuan dan kesadaran tinggi dari generasi muda sangat dibutuhkan sehingga dapat memahami betapa politik uang adalah bagian dari praktik kecurangan dalam proses elektoral. Selain itu, sesuai undang-undang, ia juga menjadi bagian dari tindak pidana pemilu,” kata Muhammadun.
Tentang pemilu yang bercitra positif, menarik, dan menyenangkan, Muhammadun mengatakan hal itu menjadi pekerjaan bersama seluruh elemen, baik pemilih, penyelenggara, maupun peserta pemilu. Peran generasi Z untuk mengubah narasi pemilu menjadi lebih menarik sangat besar, apalagi jumlah pemilih muda dalam daftar pemilih tetap (DPT) sangat signifikan. “Pemilu ini hasilnya harus memiliki legitimasi yang kuat. Butuh partisipasi dari banyak pihak. Pemilih muda, memiliki ruang yang luas untuk mempercakapkan pemilu ini semenarik dan sesubstansial mungkin di ruang publik. Ini penting agar ada gairah dalam berdemokrasi yang lebih menyenangkan,” kata Muhammadun. (kpujepara)