
Ingin Memperkuat Budaya Berdemokrasi Sehat di Sekolah
Kab-jepara.kpu.go.id – Para siswa di SMK Negeri 1 Pakis Aji Kabupaten Jepara antusias saat mengikuti tahapan demi tahapan pemilihan ketua OSIS (pilkatos) di sekolah setempat. Mereka akan memberikan suara untuk memilih ketua OSIS periode 2022-2023 pada 18 Oktober 2022. Bagi mereka, memperkuat budaya berdemokrasi yang sehat di sekolah sangat penting.
KPU Kabupaten Jepara memberikan materi pendidikan pemilih sekaligus asistensi bimbingan teknis kepada penyelenggara pilkatos di sekolah setempat pada Selasa (11/10/2022). Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Jepara Muhammadun menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.
Wakil Kepala SMK Negeri 1 Pakis Aji Kabupaten Jepara Akhmad Wahid Junaedi mengatakan pilkatos yang digelar di sekolahnya merupakan bagian dari pendidikan berdemokrasi para siswa yang sebagian besar sudah memiliki hak pilih pada Pemilu 2024 nanti. “Di sekolah ini ada 985 siswa. Mereka sebagian berpartisipasi sebagai pemilih, sebagian lagi menjadi penyelenggara, dan sebagian lagi menjadi peserta dalam pilkatos. Bagi kami, sangat penting memperkuat budaya demokrasi yang sehat di sekolah,” kata Akhmad Wahid Junaedi didampingi Pembina OSIS Tri Harsono saat membuka kegiatan tersebut.
Sementara itu Muhammadun mengatakan pendidikan untuk mengenalkan, mempelajari, dan mempraktikkan prinsip dan nilai-nilai demokrasi adalah salah satu hal paling penting dan esensial dari cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang demokratis.
Ia menyampaikan hal-hal dalam tahapan penyelenggaraan kepada para siswa, di antaranya terkait pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan rekapitulasi suara, sampai penetapan calon terpilih.
Sally, salah satu siswa dalam sesi dialog menanyakan bagaimana agar penyelenggaraan pilkatos bisa berjalan lancar dan sukses. Terkait hal ini, Muhammadun menyebutkan simpul-simpul yang perlu diperhatikan, yakni aturan yang menjadi pedoman dalam penyelenggaraan, kesiapan penyelenggara dalam menyelenggarakan semua tahapan, serta partisipasi dan dukungan dari semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. “Deteksi terhadap potensi berbagai persoalan dalam penyelenggaraan juga mesti ada, sehingga potensi masalah bisa diantisipasi,” kata Muhammadun. (kpujepara)