
Kala Siswa Menjaga Mutu dan Martabat Demokrasi
Kab-jepara.kpu.go.id – Ruyanto, wakil kepala SMA Negeri 1 Bangsri Kabupaten Jepara berdiri dan mengeinterupsi Ketua OSIS SMA Negeri 1 Bangsri Kabupaten Jepara Muhammad Reza Pahlevi yang sedang menyampaikan laporan pertanggungjawaban (Lpj) kinerjanya selama memimpin OSIS periode 2021-2022. Ruyanto yang menjadi peserta di tahapan penyampaian pertanggungjawaban merasa ketua OSIS tidak perlu menyampaikan secara rinci materi laporan karena peserta, termasuk Majelis Perwakilan Kelas (MPK) sudah mendapatkan dan membaca salinannya.
Mendengar interupsi itu, Satriadi Abdillah menginterupsi. “Saya mohon biarlah ketua OSIS agar tetap menyampaikan secara rinci laporan pertanggungjawabannya agar kami bisa mendapatkan penjelasan secara rinci pula. Soal waktu, tak masalah,” kata Satriadi Abdillah, salah satu siswa yang menjadi wakil ketua MPK dengan tegas. Ruyanto lalu mempersilakan ketua OSIS terus melanjutkan penyampaiannya sebagaimana dimohonkan wakil ketua MPK itu.
Selama sekitar satu jam ketua OSIS didampingi seluruh kabinetnya yang berjumlah 40 siswa menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Setelah selesai, giliran beberapa pimpinan dan anggota MPK mengkritisi detil laporan yang disampaikan ketua OSIS tersebut. Setiap pertanyaan dan kritik MPK, dijawab kabinet dengan lugas. Tapi jawaban-jawaban itu kerap pula memantik pertanyaan balik. Suasana sidang benar-benar dinamis. Semua peserta sidang fokus pada jalannya persidangan. Mereka menenteng kertas program dan catatan yang perlu dikritisi. Di ujung, menjelang keputusan apakah laporang pertanggungjawaban diterima atau tidak, suasana sidang tampak makin hidup. Sebagian dari mereka berlalu lalang, melakukan komunikasi maupun lobi-lobi. Alhasil, laporan pertanggungjawaban itu akhirnya diterima dan berita acara ditandatangani pihak eksekutif dan legislatif.
Laporan pertanggungjawaban itu merupakan salah satu tahapan dalam pemilihan ketua OSIS (pilkatos) SMA Negeri 1 Bangsri. Acara itu dibuka Kepala SMA Negeri 1 Bangsri Nur Yahya. Setelahnya, disusul dengan pemaparan visi dan misi dari empat kandidat ketua OSIS. Mereka menyampaikan visi dan misi di tengah tahapan masa kampanye sebelum pelaksanaan debat kandidat yang berlangsung pada Selasa (13/9/2022). Tahapan pemutakhiran daftar pemilih juga masih berlangsung.
Mereka menggandeng KPU Kabupaten Jepara untuk memberikan bimbingan teknis seluruh tahapan pilkatos. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia KPU Kabupaten Jepara Muhammadun memberikan bimbingan teknis seluruh tahapan pilkatos. Tim dari KPU menyaksikan bagaimana proses demokrasi itu dijalankan oleh para siswa. “Saya melihat langsung bagaimana para siswa menjalankan kerja-kerja demokrasi di sekolah. Selain seluruh tahapan pilkatos, mereka juga konsisten dalam mempraktikkan jalannya ‘pemerintahan’ di sekolah dengan pembagian kekuasaan yang seimbang sebagai wujud dari kedaulatan siswa,” kata Muhammadun.
Apa yang tampak dari dinamika sidang penyampaian laporan pertanggungjawaban ketua OSIS di depan Majelis Perwakilan Siswa, kata Muhammadun, menunjukkan bagaimana para siswa itu mengelola amanat pemilih (siswa) secara akuntabel, transparan, dan bersih. “Mereka tak hanya menjalankan demokrasi dari dimensi prosedur elektoral dengan baik, namun juga mutu dan substansi demokrasi, serta dimensi hasil. Mereka tahu bagaimana kebutuhan sekaligus hak-hak siswa direspons dan dipenuhi,” kata Muhammadun.
Miniatur Bernegara
Ruyanto, wakil kepala SMA Negeri 1 Bangsri, didampingi Pembina OSIS Arif Rahman Kusuma mengungkapkan, apa yang dipraktikkan para siswanya dalam berdemokrasi sepanjang tahun itu merupakan komitmen pihak sekolah dalam menjalankan Permendiknas Nomor 39/2008 terkait pembinaan kesiswaan. “Kami terus berupaya bagaimana para siswa kami bisa belajar hidup berdemokrasi dalam konteks berbangsa dan bernegara. Sistem pemerintahan yang dijalankan, sampai dengan proses pilkatosnya, kami dekatkan dengan yang dijalankan di Indonesia. Misalnya soal pilkatos, kami tiru bagaimana KPU menyelenggarakan pemilu. Bahwa masih ada sedikit kekurangan, kami akui, namun ini terus kami perbaiki,” kata Ruyanto.
SMA Negeri 1 Bangsri, Jepara, memiliki hampir 1.100 siswa. Mereka terbagi ke dalam 30 kelas. Tiap kelas memiliki dua perwakilan yang duduk di Majelis Perwakilan Kelas (MPK). Mereka ini ibarat anggota DPR-MPR. Proses pemilihan MPK di tiap kelas juga berlangsung ketat untuk memilih dua wakil terbaik dari tiap kelas. Sebab mereka akan mengontrol jalannya pemerintahan yang dipimpin ketua OSIS bersama seluruh kabinetnya selama periode satu tahun. “Para siswa belajar banyak hal di sini. Tentang karakter, keterbukaan, bagaimana bertanggung jawab, saling menghargai, menjaga integritas, mengemban amanat, juga semangat dalam melayani. Dari sisi keterampilan, dengan sendirinya terasah. Sebut saja misalnya bagaimana mereka berargumentasi, berpendapat secara bermartabat, juga menjalankan amanat dengan tim kerja. Harapan kami anak-anak akan terampil berdemokrasi saat di masyarakat nanti,” tutur Ruyanto. (kpujepara)