
KPU Sampaikan Risiko Politik Uang ke Pemilih Pemula
Kab-jepara.kpu.go.id - KPU Kabupaten Jepara menyampaikan risiko risiko buruk praktik politik uang kepada ratusan pemilih pemula. Selain sebagai bentuk kecurangan elektoral dan merupakan pidana pemilu, politik uang juga dalam memicu praktik korupsi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Hal tersebut disampaikan anggota KPU Kabupaten Jepara Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Muhammadun saat menjadi narasumber pada kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema "Suara Demokrasi" yang diselenggarakan SMA Negeri 1 Jepara, di Ruang Aula SMA Negeri 1 Jepara, Selasa (7/11/2023).
"Selain mengenal dan memahami hak politik, mengenal jejak rekam calon dan aktif berpartisipasi di tahapan pemilu, pemilih yang cerdas adalah tidak memberi tempat pada politik uang dan informasi hoaks. Secara khusus, politik yang merupakan bentuk pidana pemilu berpotensi menjadi pemicu praktik korupsi akibat biaya politik yang tinggi," kata Muhammadun.
Peran pemilih pemula untuk meminimalisasi dan mencegah praktik politik uang sangat strategis pada Pemilu 2024. Selain mereka masih memiliki ide yang segar bagaimana berdemokrasi yang sehat, jumlah mereka juga signifikan. Apalagi ekosistem mereka di dunia internet sangat luas dan aktif.
"Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Jepara ada 914.996, dan dari DPT tersebut yang merupakan pemilih pemula yakni usia antara 17-22 tahun ada 109.854 atau 12,01 persen. Jangan sampai pemilih pemula yang jumlahnya potensial menjadi objek sasaran politik uang," kata Muhammadun.
Selain itu, pada kegiatan yang diikuti oleh 396 siswa SMA Negeri 1 Jepara, Muhammadun juga menyampaikan, pemilih cerdas adalah mereka dengan kesadaran memilih memiliki sikap kritis dan rasional, tidak memilih karena adanya politik uang.
Muhammadun juga mengajak para siswa ikut berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Pemilu 2024, salah satunya berdiskusi dengan orang tua agar tegas menyatakan menolak politik uang. Serta ikut membagikan informasi valid dari laman resmi KPU di media sosial.
Rivaldo, salah satu siswa menyatakan, pemilih pemula butuh banyak memahami bagaimana pemilu diselenggarakan dengan penuh martabat. "Dengan risiko-risiko seperti itu, dan politik uang masih terjadi, maka pemilih pemula punya tanggung jawab yang besar untuk memutus praktik ini," kata dia. (kpujepara)