
Media Massa Harus Ikut Mengangkat Mutu Demokrasi
Kab-jepara.kpu.go.id – Dinamika demokrasi elektoral seperti pemilu dan pemilihan kepala daerah sering diwarnai tarik menarik kepentingan dari simpul-simpul kekuatan politik. Hal itu berimbas pula pada polarisasi di tengah masyarakat, bahkan ketegangan. Kondisi itu setidaknya terlihat dari linimasa beragam platform media sosial, khususnya di tahun-tahun politik. Sebagian media massa bisa saja terjebak pada lingkaran tersebut. Keberpihakan media massa pun sering dipertanyakan publik.
Pemimpin Umum Suarabaru.id Amir Machmud NS mengingat kembali bagaimana ekses tarik menarik kepentingan, polarisasi dukungan, dan performa media di Pilpres 2014 dan Pilgub DKI Jakarta 2017 melukai perasaan. “Di momentum pilpres dan pilgub itu, kami yang di media massa merasa terluka oleh semua ekses dari tarik menarik kepentingan,” kata Amir Machmud saat menjadi narasumber dalam Gathering HUT ke-4 Suarabaru.id di Gedung Shima Setda Jepara, Selasa (21/6).
Hadir dalam acara tersebut di antaranya Forkopimda Jepara, Unisnu, PLN Tanjung Jati B dan sejumlah pegiat literasi di Jepara, sejumlah pengurus organisasi wartawan. Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri dan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Jepara Muhammadun juga hadir. Selain Amir Machmud, dari Suarabaru.id, hadir diantaranya Komisaris Utama Sri Mulyadi, Pemimpin Redaksi Widiartono, tim editor dan pemasaran.
Kegiatan gathering yang mengambil tema Mengawal Dinamika Rakyat itu berlangsung dialogis, mengapungkan persoalan-persoalan literasi publik, tak terkecuali dinamika dalam berdemokrasi.
Amir Machmud mengungkap pentingnya media massa memiliki nurani dalam mengawal dinamika rakyat. Nurani media itu akan mampu menjawab sengkarut dan pertanyaan-pertanyaan yang selama ini dialamatkan ke media massa, tentang siapa yang dibela media. Apalagi di era kebebasan pers. Bagi dia, makna dari kebebasan pers adalah bagaimana media massa menarasikan kebajikan, serta memilih memberitakan hal-hal yang bervisi kepada kemaslahatan rakyat, atau setidaknya tidak melukai nurani publik,” kata ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah itu.
Ia mengatakan pembaca Suarabaru.id dari Kabupaten Jepara termasuk yang paling banyak di antara 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Itu menjadi alasan mengapa ulang tahun keempat digelar di Jepara. Harapannya gaung dari kegiatan ulang tahun tersebut dapat mewarnai para pembaca secara luas. Sebab menurut Amir, ruh perjuangan media adalah menjadi pengawal dinamika rakyat.
Dalam gathering itu, Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri menyampaikan media arus utama, termasuk Suarabaru.id harus konsisten beorientasi pada kemaslahatan. “Media massa harus mampu memberi optimisme ke publik di tengah skeptisme terhadap media arus utama,” kata Subchan.
Ia juga menyampaikan, kearifan berita yang disampaikan juga menjadi bagian yang penting. Kaitannya dengan literasi kepemiluan Subchan menyatakan KPU akan terus melanjutkan relasi dengan media massa. “Sejak 14 Juni 2022 KPU telah memasuki tahapan Pemilu 2024. Ke depannya KPU butuh menjalin relasi dengan media massa untuk menyampaikan berita-berita kepemiluan ke publik,” terang Subchan.
Dalam kesempatan itu hadir pula Sekretaris Daerah Jepara Edy Sujatmiko. Ia menjelaskan kehadiran Suarabaru.id menjadi media yang akan mengisi ruang literasi di Kabupaten Jepara. “Pemerintah daerah siap bermitra dalam hal memberikan literasi ke publik,” ujar Edy. (kpujepara)