Berita

MUHAMMADUN ANGGOTA KPU KABUPATEN JEPARA PERIODE 2023-2028

MUHAMMADUN

(DIVISI SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, PARTISIPASI MASYARAKAT DAN SDM)

Muhammadun, anggota KPU Kabupaten Jepara periode 2018-2023 yang mengakhiri masa jabatan pada 23 Oktober 2023 kembali dilantik pada 30 Oktober 2023 sebagai satuan kerja yang sama untuk periode kedua, 2023-2028. Sesuai dengan hasil pleno setelah pelantikan, pria kelahiran 23 Mei 1979 ini kembali menjadi ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM). 


Pada 1 Oktober 2023, hari pertama masuk kantor sepulang dari Jakarta, ia langsung menunaikan tugas-tugasnya. Pagi hari harus membuka dan memberi sambutan dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih yang diselenggarakan KPU RI dan berlokasi di Desa Bandengan, Jepara. Setelah itu, didampingi sekretaris dan kepada Subbag Hukum dan SDM mengklarifikasi calon pengganti antarwaktu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Mlonggo, lalu melakukan hal yang sama untuk calon pengganti antarwaktu anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Damarjati Kecamatan Kalinyamatan, dan kembali ke kantor sore hari untuk memvalidasi penyusunan daftar calon tetap (DCT) anggota DPRD Jepara sebelum diumumkan dikoordinasikan dengan partai politik dan ditetapkan pada 3 November 2023. Di hari-hari berikutnya, langsung mempersiapkan tahapan kampanye dengan menggelar rakor bersama stakeholder terkait.


“Proses pelantikan ada di tengah tahapan, khususnya pencalonan, dan persiapan tahapan berikutnya, kampanye. Sehingga tidak ada masa jeda. Begitu dilantik, langsung bekerja. Ini juga terjadi setelah pelantikan periode pertama, 24 Oktober 2018,” kata warga Desa Kecapi Kecamatan Tahunan, Jepara itu.
Muhammadun menempuh pendidikan madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah di Kabupaten Pati. Ia juga pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Nurwiyah Desa Cebolek Kecamatan Margoyoso, Pati. Saat di Cebolek, ia juga mengaji ke pondok pesantren yang diasuh KH Abdullah Salam dan Pondok Pesantren Maslakul Huda yang diasuh KH Sahal Mahfudh. Setelah itu ia lantas studi di IAIN (sekarang UIN) Walisongo Semarang dan lulus 2004. Pada 2017, ia melanjutkan studi ke Magister Ilmu Komunikasi Undip Semarang dengan konsentrasi pada studi Kebijakan Media dan lulus pada 2019. 


Sebelum di KPU, Muhammadun merupakan staf pengajar di Unisnu Jepara. Ia juga bekerja Suara Merdeka sejak 2004 hingag 2018. Ia menjadi kepala Biro Muria (2009-2018). Sepanjang kariernya di media massa, Muhammadun pernah bertugas di Thailand (2007) dan Brasil (2014). Pada rentang 2015-2018, ia juga menjadi pengisi kelas literasi untuk SMA, SMK, dan MA di Blora, Rembang, Pati, Kudus, dan Jepara saat menjalin kemitraan dengan Universitas Muria Kudus. 


Selama di KPU sejak 2018, kerja-kerja untuk semua tahapan pemilu 2019 maupun kerja-kerja non-tahapan Pemilu sepanjang 2019-2023 sudah ia jalani bersama tim yang solid di KPU Kabupaten Jepara. Sejak 14 Juni 2022, ia juga bersama KPU menjalankan tahapan-tahapan Pemilu 2024. “Saat dilantik kembali, saya teman-teman yang lain sudah langsung melanjutkan tahapan untuk Pemilu 2024,” kata Muhammadun.
Apa tantangannya untuk periode ini? “Di KPU, secara siklus kerja sebetulnya relatif sama. Sama-sama melayani pemilih dan peserta pemilu, serta secara kelembagaan bermitra baik dan produktif dengan berbagai pihak, meskipun ada hal-hal baru yang menjadi dinamika baru,” kata Muhammadun. 
Hal baru yang saat ini ditonjolkan pada Pemilu 2024 adalah tagline Pemilu sebagai Sarana Integrasi Bangsa. Menurutnya tagline ini strategis dan menjadi napas KPU dalam menjalankan setiap tahapan Pemilu 2024. “Pemilu merupakan amanat konstitusi. Ia diselenggarakan secara periodik dengan urgensi dan tujuan tertentu yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Banyak pihak berkepentingan dalam pemilu. Tetapi sedinamis apapun pemilu, napasnya harus satu, tidak boleh mencederai integrasi bangsa. Sebaliknya, pemilu harus bisa menjadi pengikat persatuan sesama anak bangsa untuk kemajuan demokrasi kita,” kata Muhammadun. 


Ada kesibukan lain di luar KPU? “Tidak ada. Kerja di KPU butuh fokus sepenuh hati dan waktu, apalagi di masa tahapan. Di luar KPU, ada waktu sela untuk keluarga, tetangga, dan teman. Itupun banyak berkurang. Jika tak sedang tugas di luar kota, saya masih menyempatkan waktu beberapa menit dalam sehari untuk mengobrol dengan anak-anak kecil di lingkungan sekitar rumah. Kebetulan rumah menjadi tempat bermain anak-anak, dari dulu. Inilah rilaksasi saya, mendengarkan anak-anak berkisah. Doakan semoga istikamah menemani generasi-generasi baru,” ungkap Muhammadun.

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 593 kali