Berita

Perempuan Siap Berpartisipasi di Pemilu 2024

Kab-jepara.kpu.go.id – Kalangan perempuan siap berpartisipasi penuh dalam Pemilu Serentak 2024 mendatang. Mereka bisa menjadi pemilih yang cerdas dan membawa pengaruh penting hasil pemilu, serta bisa berkiprah sebagai penyelenggara. Selain dua ruang partisipasi itu, tak menutup kemungkinan mereka juga maju sebagai peserta pemilu. Di luar ketiga peran yang bisa dilakukan itu, kalangan perempuan juga siap menjadi agen edukasi kepemiluan untuk mengangkat martabat proses demokrasi elektoral.

Hal itu dikemukakan Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Jepara Nanik di sela-sela Latihan Kader Dasar (LKD) dalam sesi sarasehan bertema Perempuan dan Demokrasi di Gedung majelis Wakil Cabang (MWC) NU Bangsri, Jepara, Jumat (4/3). Acara tersebut diikuti perwakilan pengurus seluruh ranting (desa) di Kecamatan Bangsri. Narasumber dalam kegiatan ini adalah anggota KPU Jepara Muhammadun.

“Fatayat memiliki potensi yang dibutuhkan saat Pemilu 2024. Selain sebagai pemilih, tentu saja bisa sebagai penyelenggara. Untuk kader-kader yang kemudian berafiliasi ke partai politik dan tertarik, barangkali bisa menjadi peserta. Tapi di luar itu, Fatayat, bersama elemen lain punya tanggung jawab untuk menyukseskan pemilu, misalnya terlibat dalam pendidikan pemilih,” kata Nanik.

Fatayat adalah badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki kepengurusan dan anggota sampai ke tingkat akar rumput di desa dan kelurahan. Di Kabupaten Jepara, anggota Fatayat yang telah memiliki kartu anggota lebih dari 12.000 orang. Mereka adalah pengurus dan kader di tingkat cabang (kabupaten), anak cabang (kecamatan), dan ranting (desa/kelurahan).

Sejak 2020, PC Fatayat NU Jepara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan KPU Kabupaten Jepara. Salah satu agenda bersama yang dijalankan adalah berkolaborasi dalam kegiatan pendidikan pemilih. Sejak 2021 sampai dengan awal Maret 2022, kegiatan pendidikan pemilih sudah berlangsung 12 kali di 12 kecamatan yang berbeda. Setidaknya sampai tengah semester 2022 ini, masih ada empat kegiatan serupa di empat kecamatan, yakni Karimunjawa, Kedung, Donorojo, dan Jepara.

Sementara itu Muhammadun dalam kegiatan di Bangsri, Jumat, menyampaikan isu-isu strategis yang dihadapi perempuan. Di antaranya perempuan dan kemiskinan, perempuan dan kesehatan, kekerasan terhadap perempuan, perempuan dan ekonomi, hak asasi, perempuan dan media, perempuan dan isu lingkungan. Namun dalam kesempatan itu Muhammadun lebih banyak membedah isu perempuan dan pemilu.

Terkait dinamika baru tentang penyelenggaraan pemilu, ia menyampaikan keputusan politik yang telah diambil pemerintah dan DPR RI bersama lembaga penyelenggara pemilu terkait waktu penyelenggaraan pemungutan suara Pemilu Serentak 2024, yaitu 14 Februari 2024. KPU juga telah mengeluarkan surat keputusan terkait hal itu. “Saat ini KPU sedang menyiapkan beberapa regulasi, persisnya peraturan KPU yang dibutuhkan sebagai acuan menjalankan tahapan pemilu yang akan dimulai pada 2022 ini,” kata Muhammadun.

Arisa, salah satu peserta kegiatan mengungkapkan titik strategis perempuan terlibat sebagai peserta pemilu, misalnya dengan menjadi calon anggota legislatif. Sebab jika terpilih dan duduk di kursi legislatif, akan terlibat secara langsung dengan pengambilan kebijakan-kebijakan strategis dan berpengaruh kepada masyarakat. Namun ia mengakui, untuk terjun ke dunia politik praktis butuh kesiapan total, termasuk motivasi dan beragam prasyarat yang mendukung. (kpujepara)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Telah dilihat 63 kali