Sosialisasi

Menggerakkan Demokrasi di Kampus untuk Pendidikan Pemilih Muda

Kab-jepara.kpu.go.id – Pembelajaran nilai-nilai demokrasi di kampus sangat penting untuk mendekatkan pemilih muda dengan pengetahuan dan kesadaran-kesadaran berdemokrasi. Apatisme, anomi, dan alienasi masih menjadi tantangan partisipasi pemilih dalam pemilu maupun pilkada. Karena itu kegiatan-kegiatan di kampus yang melibatkan para mahasiswa untuk pembelajaran demokrasi menjadi salah satu bentuk ikhtiar. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kabupaten Jepara Muhammadun mengatakan hal itu saat menjadi narasumber dalam seminar demokrasi yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Unisnu Jepara di ruang Auditorium Perpustakaan Lantai 4 Unisnu, Minggu (16/2/2025). Seminar tersebut menjadi rangkaian kegiatan sosialisasi tahapan pemilu mahasiswa yang pemungutan suaranya akan dilaksanakan pada Juni mendatang. Muhammadun mengatakan, karakter pemilih yang apatis merupakan pengembangan dari kepribadian otoriter pemilih, ditandai dengan nyaris tiadanya minat terhadap persoalan-persoalan politik. Anomi merukuk pada sikap pemilih yang merasa dirinya tidak berguna. Pemilih dengan karakter ini melihat aktivitas politik sebagai sesuatu yang sia-sia, karena merasa tidak mungkin mampu mempengaruhi peristiwa atau kebijakan politik. Ia merasa memilih atau tidak memilih tidak punya pengaruh apa-apa. Keputusan politik ia anggap berada di luar kontrol pemilih. Sedangkan alienasi merujuk pada pemilih yang merasa dirinya tidak terlibat dalam urusan politik. Hasil pemilihan diyakini tidak berpengaruh pada kehidupannya. “Baik apatisme, anomi, maupun alienasi sama-sama masih menjadi karakter sebagian pemilih, termasuk pemilih muda. Karena itu, kegiatan pemilu mahasiswa di kampus ini perlu diapresiasi sebagai ikhtiar menggerakkan demokrasi menjadi lebih maju karena berpotensi memunculkan kesadaran-kesadaran pemilih yang besifat jangka Panjang. Ini baik untuk pendidikan demokrasi di kalangan muda,” kata Muhammadun. Dalam kesempatan itu ia memaparkan materi penguatan kelembagaan lembaga penyelenggara pemilu/pilkada. Ia menilai, KPUM di Unisnu sangat strategis, apalagi tugas dan kerja-kerjanya dalam menyelenggarakan pemilu mahasiswa skema dan polanya dekat dengan apa yang dilakukan KPU dalam menyelenggarakan pemilu maupun pilkada. “Dari catatan dalam diskusi, ada hal-hal yang sama dengan apa yang dikerjakan KPU, namun masih ada sebagian yang perlu dipertajam,” kata Muhammadun. Ia menjelaskan struktur kelembagaan, serta asas dan prinsip penyelenggaraan pemilihan sebagaimana diatur dalam undang-undang. “Semua aturan main dalam pemilihan mengacu pada asas dan prinsip penyelenggaraan pemilihan. Ini cara paling mudah bagaimana penyelenggaraan pemilu mahasiswa di kampus benar-benar bisa mengadopsi nilai-nilai demokrasi Pancasila. Tidak mudah, dan banyak tantangan yang harus diselesaikan,” kata Muhammadun. Ketua KPUM Unisnu Muhammad Khoirur Rifa’i mengatakan, Februari 2025 ini adalah tahapan pendaftaran dan penetapan partai peserta pemilu mahasiswa, dimana ada dua partai yang ditetapkan. Tahapan berikutnya adalah pencalonan, lalu kampanye. Pemungutan suara dilaksanakan pada Juni nanti. Pemilu mahasiswa Unisnu akan memilih presiden dan wakil presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas, Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) universitas, serta memilih gubernur dan wakil gubernur BEM fakultas. Meilani, salah satu mahasiswa yang mengikuti seminar menyatakan, salah satu tantangan dalam pemilu mahasiswa adalah angka partisipasi dan kualitas partisipasi mahasiswa dalam setiap tahapan yang dilaksanakan, serta minat untuk maju sebagai calon yang dipilih melalui partai yang ada. (kpujepara)

KPU Sosialisasikan Pilkada ke Masyarakat Pegunungan Terpecil

Kab-jepara.kpu.go.id – Hingga tujuh hari menjelang pemungutan suara, KPU Kabupaten Jepara menyosialisasikan Pilkada 2024 ke berbagai segmen pemilih. Pada Selasa (19/11/2024), KPU mendatangi masyarakat pemilih di dua kawasan pegunungan yang berbeda untuk mengabarkan informasi pilkada. Tinggal jauh keramaian dan di balik pegunungan, mereka tetap antusias menyambut Pilkada 2024 dan siap memberikan hak pilih pada Rabu, 27 November mendatang. Pada Selasa (19/11) pagi, tim sosialisasi pilkada dari KPU datang ke Dukuh Kambangan Desa Bategede Kecamatan Nalumsari. Dari Nalumsari, untuk sampai ke permukiman warga dengan menggunakan kendaraan roda empat harus melalui jalur Desa Menawan Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus.  Ada 187 pemilih di dukuh yang terletak di kawasan perbukitan di lereng Gunung Muria ini. Anggota KPU Kabupaten Jepara Siti Nurwakhidatun mengungkapkan, meski saat pemetaan TPS jumlah pemilih di tiap TPS maksimal 600 pemilih, di dukuh tersebut tetap dibuatkan satu TPS tersendiri. “Sebab sangat jauh untuk sampai ke pusat desa, sehingga harus dibuatkan TPS tersendiri meskipun hanya 187 pemilih,” kata Siti Nurwakhidatun. Saat sosialisasi, hadir di antaranya Petinggi (Kepala Desa) Bategede Bambang Eko Susilo. Dua anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Nalumsari Slamet Rubiyanto dan Kholidin serta Panitia Pemungutan Suara (PPS) hadir. Sementara itu secara terpisah, tim sosialisasi KPU pada Selasa (19/11) siang mendatangi Dukuh Guwo Desa Blingoh Kecamatan Donorojo di Jepara bagian utara. Ada 870 pemilih yang terbagi dalam dua TPS di dukuh ini. Dari pusat desa, pemilih di dukuh ini tinggal di salah satu bagian dari pucuk pegunungan. Dari jalan berkelok menuju ke dataran tinggi dengan pemandangan tananh berbatu itu, masyarakat setempat banyak menanam ketela. Sebagian menanam padi di persawahan terasering. Di sepanjang jalan Kawasan permukiman, warga menjemur padi, dan sebagian kakao. Bau jengkol juga menyengat karena sedang musim panen jengkol.  Sosialisasi pilkada di Dukuh Guwo dihadiri Kepala Dusun Guwo Anom Suroto. Hadir pula ketua PPK Donorojo M Zaenal Abidin bersama empat anggota, yaitu Fattah Mujarrob, Muhammad Syaifuddin, M Asroruddin, dan Syaiful Umam. Hadir pula semua PPS Desa Blingo. Anggota KPU Kabupaten Jepara Muhammadun yang hadir ke lokasi kepada para pemilih yang ditempatkan di Gedung Muslimat Desa Guwo menyampaikan berbagai informasi tentang pilkada, termasuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta calon bupati dan wakil bupati. Ia juga menyampaikan hal-hal yang harus disiapkan secara administratif saat hendak ke TPS untuk memberikan suara.  Ashadi, warga setempat menanyakan tentang kelembagaan KPU, sampai ke penyelenggara di tingkat kecamatan, desa, dan TPS. Hal-hal teknis seperti pelayanan ke pemilih di TPS juga menjadi bahas diskusi yang disampaikan Ashadi. “Warga di sini sebagian bersar bertani. Di setiap pemilihan, memberikan hak pilih,” kata dia. (kpujepara)

Partisipasi Aktif Masyarakat Bagian dari Ikhtiar Mendapatkan Pemimpin Terbaik

Kab-jepara.kpu.go.id –Pilkada adalah sarana untuk memilih pemimpin di daerah. Pada Pilkada 2024 ini, pemilih di Jawa Tengan akan emilih calon gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota. Keterlibatan aktif semua lapisan masyarakat dalam semua tahapan pilkada merupakan ikhtiar mendapatkan pemimpin-pemimpin terbaik. Hal itu mengemuka dalam Sarasehan Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan KPU Kabupaten Jepara di aula Kantor Bappeda Jepara, Rabu (23/10/2024). Kegiatan tersebut menghadirkan para tokoh agama, tokoh masyarakat, berbagai organisasi kemasyarakat dan organisasi keagamaan, organisasi pemuda dan perempuan, kalangan perguruan tinggi, organisasi mahasiswa dan pelajar, organisasi disabilitas, partai politik dan media massa. Sarasehan tersebut bertema Membedah Peluang dan Tantangan Pilkada 2024 untuk Mendapatkan Pemimpin yang Visioner. Sarasehan dibuka Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Kabupaten Jepara Muhammadun. Ia mengatakan bahwa kesuksesan pilkada membutuhkan peran aktif masyarakat. Sarasehan tersebut juga dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran bagaimana pilkada dalam sudut pandang masyarakat.  “Dalam sarasehan ini semuanya bisa berpendapat, menyampaikan gagasan, melontarkan kritik, menyampaikan pertanyaan, juga melambungkan harapan tentang pilkada yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 nanti,” kata Muhammadun. Sarasehan tersebut juga dapat menjadi jnput untuk pelaksanaan debat publik pertama pasangan calon bupati dan wakil bupati Jepara pada Pilkada 2024 yang akan diselenggarakan KPU pada 27 Oktober 2024.  Narasumber dalam sarasehan tersebut adalah Ketua PC NU Jepara KH Charis Rohman, Ketua PD Muhammadiyah Jepara KH Fahrurrozi dan Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja Danang Kristiawan. Diskusi dipandu oleh moderator, yaitu dosen Unisnu Jepara Santi Andriyani. Peserta sarasehan membahas hal-hal yang kondisi Jepara terkait kesehatan, ekonomi, infratruktur dan pendidikan. Para narasumber berharap pemimpin Jepara nanti benar-benar punya visi yang tepat untuk memimpin Jepara. Para pemimpin yang dipilih melalui pilkada diharapkan melihat dan merasakan secara langsung kondisi lingkungan dan masyarakat Jepara, serta menghadirkan pemecahan masalah yang efektif serta membawa kebaikan untuk masyarakat Jepara serta memberikan pelayanan terbaik. (kpujepara)

Pilkada Harus Aksesibel untuk Pemilih Disabilitas

Kab-jepara.kpu.go.id - Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada Serentak Tahun 2024 harus aksesibel bagi penyandang disabilitas. Alat Bantu Tuna Netra (ABTN) menjadi perhatian disabilitas karena akan digunakan untuk memberikan suara dalam pemungutan suara Pilkada 2024 di Kabupaten Jepara pada 27 November mendatang. KPU menegaskan hak-hak disabilitas terkait pilkada diatur dan dijamin oleh regulasi. Hal tersebut mengemuka dalam diskusi mendalam pada acara Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih dengan tema Pentingnya Peran dan Partisipasi Masyarakat pada Pilkada Serentak Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh KPU Kabupaten Jepara kepada Segmen Kelompok Disabilitas di Aula KPU pada Kamis, (17/10/2024). Hadir pada kegiatan tersebut Ketua KPU Kabupaten Jepara Ris Andy Kusuma beserta anggota KPU, Muhammadun. Hadir juga dua narasumber yakni Ketua Bina Akses Jepara Budi Mulyo, dan Ketua National Paralimpic Committee Indonesia (NPCI) Jepara Asrori. Diskusi dimoderatori Muhammad Zainal Abidin yang juga menjadi penerjemah. Saat membuka acara Ris Andy mengatakan bahwa pada Pilkada 2024 di Jepara ada dua jenis surat suara yakni surat suara pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah serta Bupati dan Wakil Bupati Jepara. Ia mengingatkan pemilih disabilitas datang ke TPS pada Rabu, 27 November 2024 untuk menggunakan hak pilih. Sementara itu Muhammadun mengatakan bahwa kelompok disabilitas terus dilibatkan pada tahapan Pilkada 2024. "Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan KPU Jepara, kategori pemilih disabilitas berjumlah 3.905 atau 0,42 persen dari DPT. Jumlah ini terdiri atas 1.722 pemilih disabilitas fisik, 231 disabilitas intelektual, 793 disabilitas mental, 568 disabilitas wicara, 130 disabilitas rungu dan 461 disabilitas netra," kata Muhammadun. Terkait pertanyaan-pertanyaan dari peserrta saat pemungutan suara nanti, Muhammadun menjelaskan prinsip aksesibel penyelengaraan pilkada. Termasuk adanya ABTN untuk membantu pemilih tuna netra saat mencoblos di TPS nanti. “Semaksimal mungkin kami libatkan disabilitas dalam tahapan-tahapan pilkada, sehingga pengetahuan dan pemahaman terkait pilkada juga sampai ke disabilitas,” kata Muhammadun.  Asrori dalam pemaparannya menyebutkan, Pasal 50 Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 7 Tahun 2019 tentang Penyandang Disabilitas, pemerintah daerah menjamin hak politik penyandang disabilitas dengan memperhatikan keragaman disabilitas dalam pemilihan umum pemilihan gubernur, bupati dan pemilihan petinggi. Sementara Budi Mulyo mengajak agar para penyandang disabilitas untuk tetap menggunakan hak pilih pada pilkada. “Jangan sampai terprovokasi dan terpengaruh isu negatif yang bisa memecah belah kehidupan bermasyarakat,” kata Budi Mulyo.  (kpujepara)

Tokoh Perempuan Berharap Memilih Bukan Karena Uang

Kab-jepara.kpu.go.id – Politik uang menjadi salah satu isu yang mendapatkan perhatian para tokoh Perempuan di Kabupaten Jepara menjelang Pilkada 2024. Mereka berharap masyarakat pemilih cerdas dan berintegritas dalam bersuara dalam mementum memilih calon gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati tersebut. Hal itu mengemuka dalam kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih segmen pemilih Perempuan yang diselenggarakan KPU Kabupaten Jepara di aula KPU, Selasa (15/10). Kegiatan tersebut dihadiri Dua anggota KPU, yakni Muhammadun dan Siti Suryani. Dua narasumber menyampaikan materi, yaitu Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara Muh Ali dan Kepala Badan Kesbangpol, Budi Prisulistiyono. Dosen Unisnu Murniati memoderatori diskusi.  Plh Ketua KPU Kabupaten Jepara Siti Suryani hadir membuka acara. Sedangkan Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia Muhammadun menyampaikan informasi tahapan Pilkada 2024. Secara khusus, Muhammadun menyatakan bahwa saat ini adalah masa kampanye. “Masa kampanye berlangsung sejak 25 September hingga 23 November 2024,” kata Muhammadun. Masyarakat bisa berpartisipasi pada tahapan kampanye ini dengan mencermati visi misi para calon gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati, sekaligus mengelaborasi dinamika dan berbagai tantangan serta pekerjaan besar di Kabupaten Jepara di berbagai bidang.  Peserta dalam kegiatan tersebut adalah perwakilan dari organisasi perempuan di Jepara, baik Gabungan Organisasi Wanita (GOW), di NU dan Muhammadiyah, organisasi perempuan Katolik, Hindu, dan Budha. Noor Ainy (ketua PC Muslimat NU) serta Umi Kultsum (ketua PD Aisiyah) menyoroti masalah politik uang dan pentingnya pendidikan pemilih di kalangan perempuan. Menurutnya Noor Ainy pendidikan pemilih ini perlu dilakukan ke berbagai level, tidak hanya dilakukan oleh KPU tetapi juga lembaga-lembaga pemerintah, dan ormas. Umi Kultsum menilai politik uang bisa ditekan dengan cara ada penindakan yang efektif, serta teladan di tingkat elit. “Jangan sampai masyarakat memberikan hak pilih karena pertimbangan uang,” kata dia. Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara Muh Ali dalam kesempatan itu menyampaikan materi tentang peran dan partisipasi masyarakat dalam pilkada. Sudut pandang budaya juga ia ulas. Penting, menutunya memunculkan kesadaran-kesadaran publik di tengah tahapan pilkada seperti ini. Sedangkan Kepala Badan Kesbangpol Budi Prisulistiyono menyampaikan materi tentang Perempuan dan Peningkatan Partisipasi Politik dalam Pilkada 2024. (kpujepara)

Populer

Belum ada data.