Berita

KPU Jepara Siapkan PSU di TPS 16 Welahan

Kpujepara.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara menyiapkan segala kebutuhan untuk pemungutan suara ulang (PSU) di TPS 16 Desa Welahan Kecamatan Welahan yang rencananya akan berlangsung pada 20 April 2019. Untuk menjaga akuntabiltas penyelenggaraan, KPU memutuskan digelarnya PSU, setelah terjadi kesalahan prosedur administrasi dalam penggantian ketua Kelompok Penyelenggara Pemilu (KPPS) yang berimplikasi pada status tidak sahnya surat suara. Anggota KPU Jepara Muhammadun secara singkat menjelaskan, kronologi mengapa PSU ditempuh. Ia mengatakan, pemilih mencoblos sampai sampai dengan pukul 13.00 hari pemunguatn suara. Dari daftar pemilih tetap 261 pemilih, yang hadir mencoblos sebanyak 212 pemilih. Lantas berdasarkan laporan yang berkembang, pihak yang menyelenggarakan pemungutan suara di TPS 16 itu bukan ketua KPPS yang sesuai di surat keputusan (SK). Sesuai SK, ketua KPPS adalah atas nama Heru Setyawan. Namun saat penyelenggaraan, posisi itu digantikan Sukardi yang juga ayah kanndung Heru Setyawan. Proses penggantian itu tak melalui proses penggantian antar waktu (PAW) oleh panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa. Sukardi sudah menandatangani formulir C-6 pemberitahuan pemungutan suara yang dibagikan ke pemilih, serta ke seluruh surat suara yang dicoblos pemilih. “Niatnya menggantikan anaknya yang hari itu di Kupang dan tidak bisa pulang, tapi ada implikasi yang serius,” jelas Muhammadun. Ia menjelaskan, sesuai PKPU 3/2018 tentang Pembentukan dan Tata Kerja Panitian Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemilihan Umum, bahwa anggota KPPS diangkat dan diberhentikan oleh PPS. Di sisi lain, lanjut dia, Ketentuan pada Pasal 54 ayat 1,2 dan 3, surat suara untuk pemilu, baik pemilu preseiden dan wakil presiden, pemilu anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota, serta untuk pemilu anggota DPD dinyatakan sah apabila ditandatangani oleh ketua KPPS. Muhammadun menjelaskan, setelah kejadian tersebut diketahui melalui laporan masyarakat, KPU lantas meminta untuk tidak melanjutkan tahapan ke proses penghitungan suara. KPU juga berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Jepara. Dalam rapat yang dipimpin ketua KPU Subchan Zuhri bersama Muhammadun dengan Bawaslu yang dihadiri dua komisionernya, yaitu Arifin dan Abd Kalim, Bawaslu Rabu sore akan membahasnya dalam pleno dan hasilnya akan disampaikan pukul 18.00. Namun sampai waktunya, KPU belum menerima saran maupun rekomendasi dari Bawaslu terkait pemungutan suara di TPS 16 Welahan tersebut. Karena ingin segera memperjelas status tersebut, sekaligus menjaga dan mengembalikan akuntabilitas dan profesionalitas penyelenggaraan, KPU Jepara, dengan melibatkan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Welahan dan usulan KPPS dan berkonsultasi dengan KPU provinsi. Berikutnya pukul 19.15 menyusul surat rekomendasi dari Panwas Kecamatan Welahan yang isinya merekomendasikan PSU, yang di antaranya mendasarkan pada Pasal 372 ayat 2 huruf c, bahwa PSU di TPS wajib diulang apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan pengawasa TPS terbukti terdapat keadaan dimana petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah.   Muhammadun mengatakan, persiapan PSU langsung disiapkan. “Penyelenggara sudah siap, dan logistik sudah disiapkan. Hari ini kami berkoordinasi dengan mengundang pihak-pihak terkait, baik unsur keamanan, peserta pemilu, Bawasu, termasuk ke desa terkait persiapannya untuk menjelaskan hasil rapat pleno KPU yang menetapkan PSU akan digelar pada 20 April,” kata Muhammadun. (kpujepara)

Logistik Pemilu Mulai Dikirim ke Desa

Kpujepara.go.id – Kebutuhan logistik untuk pemilu 2019 dikirim ke kecamatan secara bertahap pada 12-15 April. Lalu dalam rentang 15-16 April dikirim ke seluruh desa/kelurahan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara memastikan kebutuhan logistik untuk pemungutan dan penghitungan suara pada 17 April di Kabupaten Jepara sudah terpenuhi dan kini sedang proses pengiriman. Pada 16 April, seluruh logistik sudah sampai ke tempat pemungutan suara (TPS). Untuk pengiriman, KPU mendahulukan ke kecamatan yang jaraknya jauh dari gudang logistik KPU. Kecamatan Karimunjawa adalah yang kali pertama menerima kiriman logisti, yaitu pada 10 April lalu. Setelah disimpan di Gudang logistik di kantor kecamatan setempat, logistic lantas diditribusikan ke pulau-pulau. “Kami sudah kirim logistik ke Desa Parang dan Desa Nyamuk pada 14 April,” kata Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Karimunjawa Ahmad Sofii. Setelah Karimunjawa, disusul Kecamatan Donorojo yang lokasinya ada di ujung utara berbatasan dengan Kabupaten Pati. Anggota PPK Donorojo Zaenal Abidin mengatakan, pada Senin (15/4) siang, logistik yang sebelumnya disimpan di gudang kecamatan, mulai didistribusikan ke delapan desa, yaitu Desa Ujungwatu, Clering, Sumberrejo, Jugo, Blingoh, Banyumanis, Bandungharjo, dan Tulakan. Logistik diangkut dengan dua armada truk. Pengiriman logistic ke desa-desa juga dilakukan PPK lain di Jepara. Hanya Kecamatan Jepara yang belum lantaran logistik dari KPU baru dikirim ke Kecamatan Jepara pada Senin malam, sehingga pihak PPK setempat baru akan meneruskannya ke kelurahan dan desa pada Selasa (16/4) pagi. Anggota KPU Kabupaten Jepara Muhammadun, Senin (15/4) mengatakan, kekurangan surat suara yang sebelumnya dilaporkan ke KPU RI, sudah dipenuhi dan dikirim ke Jepara akhir pekan kemarin. Surat suara kiriman terakhir itu langsung disortir dan dilipat untuk menutup kekurangan. Proses pengiriman logistik ke kecamatan dalam tiga hari terakhir sebagian bersamaan dengan hujan. Namun KPU Jepara sudah mengantisipasi seluruh armada pengiriman dalam kondisi bak tertutup, bekerja sama dengan angkutan truk dari PT Pos Indonesia. “Kami juga sudah meminta PPK agar saat mengirim logistik ke desa/kelurahan menggunakan armada tertutup sehingga terlindung dari hujan. (kpujepara).

Menjadi Bangsa Dewasa dengan Menghargai Perbedaan

Kpujepara.go.id – Ribuan orang memenuhi lapangan alun-alun II Jepara, Kamis (11/4) malam hingga Jumat (12/4) dinihari. Mereka melantunkan salawat dalam konser musik religi. Acara itu diisi oleh KH Muhammad Ali Shodiqin, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ni’mah, Semarang. Acara tersebut merupakan bagian dari sosialisasi pemilu 2019 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara. Hadir di antaranya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri, tiga komisioner KPU lainnya, yaitu Ris Andy Kusuma, Siti Nur Wakhidatun dan Muhammadun, serta Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko. Subchan Zuhri, kepada hadirin menyampaikan pentingnya pemilu untuk memilih pemimpin di posisi-posisi kunci. Ada lima jenis surat suara yang akan dipilih oleh pemilih pada pemilu 17 April nanti, yaitu surat suara untuk pemilihan calon presiden dan wakil presiden, calon DPD RI, calon DPR RI, calon DPRD provinsi, dan calon DPRD kabupaten/kota. “Suara kita dalam pemilu nanti sangat menentukan masa depan bangsa,” kata Subchan Zuhri. Sementara itu Kiai Muhammad Ali Shodiqin membuka dengan lantunan salawat yang langsung diikuti secera serentak oleh ribuan orang yang hadir. Selain itu juga menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta lagu Padamu Negeri, dan Syukur. Ia membangkitkan semangat nasionalisme dengan beberapa kali memandu pekikan takbir dan ”merdeka”. Disertai dengan tarian ala sufi, dan berbagai lagu serta salawat, hadirin terus mengikuti dan menyimak panduannya. Kiai Muhammad Ali Shodiqin dalam kesempatan itu mengingatkan agar masyarakat menjaga kerukunan dan persatuan saat menyambut dan sesudah pemilu. Hajat pemilu diminta disikapi secara dewasa, sehingga bisa makin merekatkan hubungan sesama komponen masyarakat. “Mari menjadi bangsa yang dewasa, yaitu bangsa yang bisa menghargai perbedaan. Termasuk perbedaan pilihan politik. Perbedaan ini sunnatullah. Perbedaan itu pasti akan terus ada dan sah-sah saja. Yang tidak boleh adalah membeda-bedakan secara tidak sehat,” kata dia. Acara itu dimulai pukul 20.30, dan berakhir pukul 01.00 dinihari. Tak hanya masyarakat Jepara, yag hadir juga dari Demak, Kudus, Pati, serta beberapa daerah di Jateng. Komisioner KPU Jepara dari Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia Muhammadun mengatakan, konser musik religi itu menjadi agenda terakhir sosialisasi dengan mengundang masyarakat luas sebelum memasuki masa tenang pada Minggu (14/4). Sepekan sebelumnya, KPU menyelenggarakan KPU Run sebagai bentuk sosialisasi dalam bentuk lari dan jalan bersama yang diikuti sekitar 1.500 orang di alun-alun II Jepara . (kpujepara)

KPU dan Kejari Kerja Sama Penanganan Hukum Perdata dan TUN

Kpujepara.go.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Jepara menjalin kerja sama dalam penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha. Nota kesepakatan bersama itu ditandatangani di aula Kejari, Rabu (10/4). Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri sebagai ketua KPU Jepara sebagai pihak pertama, sedangkan Kepala Kejari Jepara Dwianto Prihartono sebagai pihak kedua. Penandatangan kesepakatan tersebut dihadiri Muhammadun, komisioner KPU Jepara yang di antaranya menangani hubungan antarlembaga. Sedangkan dari pihak Kejari dihadiri para kepala seksi. Muhammadun mengatakan, ruang lingkup kerja sama ini adalah Kejari siap memberikan pertimbangan hukum terkait dengan pemilu di Jepara yang diselengarakan oleh KPU Jepara. Kejari juga siap memberikan pertimbangan hukum terkait mekanisme pengadaan barang dan jasa pemerintah sesuai peraturan yang berlaku kepada KPU Jepara. Selain itu, Kejari jugasiap memberikan pertimbangan hukum bidang perdata, sengketa tata usaha negara (TUN) serta perselisihan hasil pemmilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Kepala Kejari Jepara Dwianto Prihartono mengungkapkan,terkait kerja sama ini, dalam pelaksanaannya, Kejari siap memberikan bantuan-bantuan hukum yang dibuutuhkan KPU Jepara dalam bidang-bidang yang telah disepakati. Sementara itu Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri mengatakan, kerja sama ini bukan kali pertama. “Sebelumnya KPU dan Kejari juga menandatangani kesepakatan bersama serupa pada 2016 dalam persiapan pilkada yang digelar pada 2017,” kata Subchan. Kerja sama ini, kata dia adalah langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi pemilu. Namun KPU berharap proses pemilu hingga hasilnnya tak berujung pada proses gugatan hukum. Namun, andai itu terjadi, KPU tetap siap. (kpujepara).

Logistik Pemilu Sudah Sampai Karimunjawa

Kpujepara.go.id – Seluruh kebutuhan logistik untuk pemilu 2019 sudah dikirim ke Karimunjawa, Rabu (10/4). Kapal yang mengangkut sudah bersandar di dermaga Karimunjawa pukul 11.35 WIB. Dalam pengawalan polisi, seluruh logistik itu dibawa ke gudang logistik Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Karimunjawa. Disaksikan seluruh anggota PPK dan panwas, logistik yang masih tersegel di truk tersebut diturunkan lalu disimpan ke dalam gudang. Itu merupakan pengiriman yang pertama logistik pemilu ke kecamatan oleh KPU Jepara. Anggota KPU Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Muhammadun mengatakan, pengiriman ke Karimunjawa didahulukan karena lokasinya paling jauh dan melalui perairan Laut Jawa. Disamping itu, cuacanya juga memungkinkan. Pelepasan truk pengangkut logistik pemilu ke Karimunjawa dilakukan Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri didampingi Sekretaris KPU Da’faf Ali di halaman kantor KPU pada Selasa (9/4) malam, disaksikan Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko dan Kapolsek Jepara AKP Mahendra. Muhammadun menjelaskan, di Kecamatan Karimunjawa terdapat empat desa. Desa Karimunjawa dengan 15 tempat pemungutan suara (TPS) memiliki 3.446 pemilih. Desa Kemujan dengan 11 TPS memiliki 2.248 pemilih. Desa Nyamuk dengan dua TPS ada 415 pemilih, dan Desa Parang dengan empat TPS ada 820 pemilih. Muhammadun juga menjelaskan, untuk pengiriman ke desa-desa kepulauan dari gudang di kecamatan, akan dilakukan pada 14 April, yaitu ke Pulau Parang dan Pulau Nyamuk dengan menggunakan perahu dan dikawal kepolisian. Sedangkan ke Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan akan dikirim pada 15 April. Khusus ke Pulau Genting yang harus menyeberang dan masuk Desa Karimunjawa, kemungkinan dikirim pada 16 April pagi hari. “Untuk penngiriman logistik ke 15 kecamatan lain selain Karimunjawa akan dilakukan dalam rentang 12-15 April,” jelas Muhammadun. Ketua PPK karimunjawa Ahmad Sofi’i mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan segala perangkat yang dibutuhkan untuk mengirim logistik ke desa-desa kepulauan di Karimunjawa, termasuk kebutuhan sewa kapal untuk pengiriman. (kpu jepara).