Berita

TUNJUKKAN KESIAPAN, KPU JEPARA GELAR KONSOLIDASI AKBAR

JEPARA – Sepekan menjelang pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jepara yang akan dilaksanakan Rabu 15 Februari 2017, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara menunjukkan kesiapannya. KPU Jepara menggelar Konsolidasi dan Pemantapan Kesiapan Penyelenggara Pilbup 2017 menghadirkan seluruh jajaran badan penyelenggara ad hok. Konsolidasai dan pemantapan penyelenggara Pilbup 2017 diselenggarakan di Gedung Wanita, Selasa (7/2). Ada 3.103 penyelenggara yang diundang terdiri dari delapan orang anggota PPK beserta sekretariatnya dari 16 kecamatan, enam orang anggota PPS beserta sekretariatnya dari 195 desa/kelurahan, dan 1.805 ketua KPPS se Jepara. Ketua KPU Kabupaten Jepara Muhammad Haidar Fitri menyampaikan Konsolidasi dan pemantapan penyelenggara Pilbup 2017 ini digelar dalam rangka menunjukkan kesiapan pada masyarakat Jepara bahwa penyelenggara telah siap menyelenggarakan pesta demokrasi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati. Selain itu, konsolidasi dengan menghadirkan penyelenggara ad hoc mulkai PPK, PPS sampai KPPS ini diharapkan akan mengingatkan kembali bagi semua penyelenggara agar dapat menjunjung tinggi integritas, netralitas, profesionalisme dan kecermatannya. “Saya ingatkan, bahwa penyelenggara wajib berintegritas, netral, professional, dan cermat dalam melaksanakan tugasnya,” kata Haidar. KPU berharap, Pilbup Jepara 2017 ini dapat berjalan lancar, aman, damai tanpa ada ekses apapun. “Kami juga minta doa dan saran kepada para pimpinan Forkopinda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) untuk perbaikan kami dalam menyelenggarakan Pilbup ini. Setelah sambutan ketua KPU Jepara, secara berurutan para pimpinan Forkopinda memberikan sambutan pengarahan. Dimulai dari Ptl Bupati Jepara, kemudian Komandan Kodim 0719 Jepara, Kapores Jepara, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, dan diakhiri pengarahan dari Panwaslih Jepara. Plt Bupati Dr. Ir Ihwan Sudrajat menyampaikan harapan agar Pilbup Jepara dapat berjalan aman dan lancar. Syaratnya, para penyelenggara harus memahami undang-undang pemilihan kepala daerah dan melaksanakan tahapan sesuai ketentuan regulasi. Sedangkan Dandim Letkol Inf Ahmad Basuki memberikan wejangan supaya para penyelenggara Pilbup dapat benar-benar menjaga netralitas, integritasnya. Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin, SIK, SH berharap agar penyelenggara mematuhi aturan undang-undang. “Ada banyak pasal pidana dalam Undang-Undang yang bisa menjerat penyelenggara. Oleh karena itu jangan sampai penyelenggara melanggar pasal-pasal pidana tersebut,” terangnya. Sementara Kajari Jepara Yuni Daru Winarsih mengingatkan pula soal potensi pelanggaran yang bisa terjadi di pemilu. Harapannya pilbup Jepara 2017 dapat berjalan lancar dan aman. (Hupmas KPU Jepara)

Komite I DPD RI Sambangi Jepara Tinjau Persiapan Pilbup

JEPARA - Rombongan Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Senin (6/2) meninjau persiapan pelaksanaan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017. Rombongan Kerja dipimpin Ahmad Muqowam dengan beranggotakan sembilan orang DPD lainnya disambut Plt Bupati Jepara Dr. Ir. Ihwan Sudrajat di Pandapa Paringgitan Kabupaten Jepara. Menurut Muqowam, Pilkada Jepara unik untuk menjadi bahan tinjauan karena calon yang maju dalam pemilihan adalah petahana semua. Ia menambahkan calon yang diusung akan menjabat kembali mulai saat masa tenang setelah tahapan kampanye selesai, yakni 12 Februari mendatang. Sementara itu, persiapan Pilbup Jepara sudah proses pengiriman logistik pemungutan dan penghitungan suara ke kecamatan. Karimunjawa menjadi priotas dilakukan pengiriman pertama disebabkan cuaca dan kondisi wilayah yang sulit untuk dijangau. Sedangkan untuk kecamatan lainnya dikirimkan mulai 10 Februari. “Logistik untuk Karimunjawa sesuai dengan perencanaan, karena kemarin kita rencanakan distribusikan antara 31 Januari-6 Februari. Alhamdullah pada tanggal 1 Februari sudah (dikirim-red),” papar Ketua KPU Jepara Muhammad Haidar Fitri. Letak geografis Jepara yang berada di Lereng Muria menjadi rawan bencana saat musim penghujan. KPU Jepara telah mengantisipasi dengan menginstrusikan pada penyelenggara yang ada di bawah untuk mencari tempat pemungutan dan penghitungan suara yang aman dari bencana. “Dalam mengantisipasi kondisi cuaca, surat suara, formulir-formulir dan alat kelangkapan TPS yang rawan terkena air semua sudah dipacking dengan plastik. Walaupun terjadi peresapan air kondisi masih terlindung,” terang Haidar Adapun persiapan Pilkada dari segi keamanan, sebagaimana diterangkan kapolres AKBP Samsu Arifin, SIK, SH, Polres Jepara pada pemilihan umum menerima Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari 1 SSK Brimob Polda Jawa Tengah dan dua Polres terdekat yang berasal dari Polres Demak dan Kudus. Pada pelaksanaan hari H Polres Demak dan Kudus menggeser kekuatann stand by di Polsek perbatan. “Kami (Polres Jepara-red) sudah membagi dan mengklasifikasikan mana TPS aman dan TPS rawan ini berdasarkan pertimbangan berbagai variabel yang kita buat. Jarak tempuh, lokasi TPS dan sejarah pemilu-pemilu sebelumnya di daerah tersebut maupun karakter masyarakat kita lihat dari anatomi kejahatan,” ujar Samsu Arifin. Sedangkan, Panitia Pengawas Kabupaten Jepara melalui ketuanya Arifin mengungkapkan Panwas telah memetakan 443 TPS rawan saat proses demokrasi di Jepara dan pihaknya akan memberikan pengawasan lebih di tempat-tempat tersebut. “Kami akan bekerjasama dengan kepolisian, Satpol PP dan lain-lain,” kata Arifin. (Hupmas KPU Jepara)

Manfaatkan CFD untuk Sosialisasikan Pilbup Jepara

JEPARA - Jelang pemungutan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2017, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara semakin gencar melakukan sosialisasi. Minggu, (5/2) dengan memanfaatkan Car Free Day (CFD) di Alun-Alun Jepara KPU dan jajaran sekretariatnya bersosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Sosialisasi di CFD juga dimeriahkan grup Larva Percusion yang menampilkan music-musik instrumental dengan peralatan tradisional. Boneka maskot Si-Abdi juga berkeliling alun-alun untuk menambah daya tarik ratusan warga yang tengah jogging menikmati udara pagi. KPU Jepara memulai acara pukul 06.00 berkeliling alun-alun untuk membagikan bahan sosialisasi dan informasi Pilbup kepada masyarakat. KPU juga langsung meyapa masyarakat untuk menyampaikan pentingnya mencoblos pada Rabu, 15 Februari. Sambil disuguhi alunan music instrumental berbagai lagu, KPU Jepara juga membagi-bagikan doorprize kepada warga yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar tahapan Pilbup yang dilontaskan MC. Masyarakat tampak antusias mengikuti sosialisasi simpatik tersebut. “Acara ini kami harapkan dapat menyebarluaskankan informasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jepara Tahun 2017,” ujar Komisioner KPU Jepara, Subchan Zuhri. Subhan menambahkan pada hari yang sama, minggu (5/2) secara serentak Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) juga melakukan sosialisasi ke berbagai penjuru dan tempat-tempat keramaian. Ada 16 PPK dan 195 PPS yang secara serentak menggelar sosialisasi keliling hari ini di kecamatan dan desa masing-masing. Pemanfaatan CFD oleh KPU Jeara untuk menggelar sosialisasi disambut baik oleh masyarakat yang sedang hadir untuk menyaksikan maupun sedang berolah raga. Terlebih penampilan grup musik dari Larva Percusion yang sangat menghibur. “Saya tertarik dengan yang ditampilkan KPU Jepara yang menghadirkan grup Larva Percussion. Ini sangat menghibur kami sebagai pengunjung. Saat di tengah-tenga pentas grup musik ada sosialisasi dari KPU menambahkan pemahaman saya mengenai Pilbup Jepara,” ungkap Syahid, salah seroang warga. Ia menambahkan pada 15 Februari mendatang akan siap datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Ia sudah mempunyai pilihan saat mencoblos di TPS nantinya. “Siapapun yang akan memimpin Jepara nanti, saya berharap pemimpin daerah amanah dan dapat menambah infrastruktur bagi masyarakat luas,” katanya. Hal senada juga diungkapkan Kamto, warga desa Kecapi Kecamatan Tahunan yang sedang bersama keluarganya menikmati CFD di Alun-Alun Jepara. Ia mengaku sudah terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan sudah beberakali menggunakan hak suaranya pada pemilihan umum. “Saya sudah empat kali menggunakan hak pilih pada pemilu. Terakhir kali saya menggunakan hak pilih pada pemilihan Prsiden 2014 lalu,” ujar Kamto. (Hupmas KPU Jepara)  

KPU Jepara Ajak Komunitas Masyarakat Berpartisipasi Secara Aktif

JEPARA - Partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum di Kabupaten Jepara diperlukan untuk mewujudkan pemilihan bupati dan wakil bupati yang berintegritas. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara secara intens bergantian ke beberapa lembaga untuk bersosialisasi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada pesta demokrasi 15 Februari mendatang. Partisipasi masyarakat dalam pemilu dapat diwujudkan dalam berbagai hal. Sebagaimana disampaikan Komisioner KPU Jepara Subchan Zuhri saat menyampaikan sosialisasi yang diselenggarakan Badan eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Unisnu Jepara, Mingu (5/2). Menurut Subchan, peran mahasiswa pada pemilihan umum diperlukan untuk mengedukasi masyarakat dalam menyukseskan pemilu sekaligus mengamalkan Tri Dharma Perguran Tinggi. Mahasiswa yang sudah berumur di 25 tahun keatas dapat berperan sebagai penyelenggara pemilu baik itu di level PPK, PPS maupun KPPS. Sedangkan yang belum berumur 25 tahun dapat menjadi pemilih yang cerdas saat pemilihan. “Partisipasi mahasiswa dalam pemilu tidak hanya sekedar coblos menyoblos, bagi yang sudah berumur 25 tahun dapat mendaftarkan diri sebagai penyelenggara pemilu. Selain itu, pengalaman yang dimiliki sebagai penyelenggara dapat digunakan untuk mendaftar sebagai komisioner KPU Jepara,” ujar Subchan. Lebih lanjut, saat berdiskusi dengan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UNISNU Subchan menyampaikan bahwa mahasiswa harus berani tolak politik uang dan menyampaikan edukasi pada masyarkat bahaya dari money politik serta tidak menyebarkan berita-berita yang bersifat hoax atau bohong. “Mahasiswa harus berani menolak money politik. Kalau tidak berani bersosialisasi dengan masyarakat, minimal mengawali dari diri sendiri untuk tidak menerima amplop (politik uang) saat pemilu,” tambahnya. Di tempat terpisah, Komisioner KPU Jepara Divisi Perencanaan Keuangan dan Logistik, Koko Suhendra menyampaikan sosialisasi pada Pengurus Daerah Aisyah saat bersosialisasi di Rumah Sakit Aisyah (RSA) Siti Khotidjah Minggu, (5/2). Dengan menyampaikan bahwa Aisyah mewujudkan situasi yang kondusif dalam pemilihan umum Bupati Jepara. “Saya kira Aisyah sudah punya gerakan moral pasti, gerakan moral yang bagus. Ini adalah salah satu tugas dari panjenengan (anda-red) semua untuk mewujudkan situasi yang kondusif jadi tidak terpangaruh sana ataupun sini,” kata Koko Suhendro. (Hupmas KPU Jepara)

KPU Jepara Berkoordinasi Sukseskan Pilbup 2017

JEPARA – Semakin dekatnya perhelatan pesta demokrasi di Kabupaten Jepara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara Kamis (2/2) menggelar Rapat Koordinasi persiapan pemungutan dan penghitungan suara di Aula KPU Jepara. Rapat koordinasi dihadiri perwakilan Kodim 0719 Jepara, Polres, Kasbangpol, Kejaksaan Negeri, Panwas, Satpol PP, Disdupcapil Desk Pilbup Jepara dan Tata Pemerintahan Kabupaten Jepara menjadi bagian untuk menyukseskan Pilbup, 15 Februari 2017. Dalam rakor itu, komisioner KPU Jepara secara bergantian memaparkan kesiapannya menjelang pelaksanaan pemungutan suara. Mulai dari data pemilih tetap (DPT) yang masih terus dalam pencermatan untuk mencoret nama-nama yang tidak lagiu memenuhi syarat, persiapan pengiriman logistic sampai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), kesiapan pelaksanaan pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi hasil perolehan suara, sampai pada tahapan sosialisasi dan kampanye yang masih berjalan. etua KPU Jepara M Haidar Fitri yang memimpin rakor menyampaikan bahwa secara umum KPU sudah menyiapkan semua kebutuhan pemungutan suara, 15 Februari mendatang. “Namun kami tetap meminta masukan dan saran kepada stake holder agar pelaksanaan pemungutan suara Pilbup 2017 ini berjalan lancar,” ujarnya. Sementara, Anik Sholihatun memaparkan terkait kondisi DPT yang paska ditetapkannya pada 6 Desember 2016 lalu sampai sekarang sudah dilakukan pencermatan lagi. KPU Jepara, lanjutnya juga telah menerima rekomendasi dari Panwaslih terkait DPT yang telah ditetapkan, dan KPU sudah menindaklanjutinya. “Bagi nama-nama yang sudah tidak lagi memenuhi syarat karena meninggal dunia atau pindah domisili, KPU akan mencoretnya dari DPT dan tidak akan membagikan formulir C.6 atau formulir pemberitahuan,” terangnya. Selain itu, KPU Jepara juga akan melakukan pendataan pemilih yang pada hari H pemungutan suara berada di rumah sakit, puskesmas atau tempat rawat inap lainnya. KPU akan memfasilitas pengunaan hak suara bagi pasien rawat inap dengan didatangi oleh petugas KPSS dari TPS terdekat. Sementara Divisi Logistik KPU Jepara Koko Suhendro menyampaikan bahwa pengelolaan logistik pikbup 2017 sudah berjalan lancar. Bahkan, untuk logistic di Kecamatan Karimunjawa sudah berhasil dikirim menggunakan KPM Siginjai pada Rabu (1/2) lalu. (Hupmas KPU Jepara)

KPU Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Perpolitikan di Jepara

JEPARA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara menyerukan ajakan pada elemen masyarakat yang tergabung dalam Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlotul Ulama Jepara. Para tokoh agama dan tokoh masyarakat diminta sama-sama menjaga kondusifitas wilayah dan ketertiban Jepara dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jepara 2017 ini. Ajakan itu disampaikan Ketua KPU Jepara, Muhamamd Haidar Fitri saat bersosialisasi di hadapan jam’iyah MWC NU Jepara, Jum’at (3/2). “Saya minta pada panjenengan (anda-red) terkait kondusifitas wilayah ketertiban kemudian menumbuhkan sikap toleransi terhadap perbedaan,” ujar Haidar. Ia juga meminta jam’iyah bisa mendakwahkan kondusifitas Jepara agar tidak melakukan hal-hal yang memicu terjadinya konflik, baik sebelum pemungutan suara maupun setelah pemungutan dan penghitungan suara. “Memang dari beberapa pertemuan tingkat provinsi, Jepara ini menjadi sorotan terkait dengan dinamika konstelasi politik yang berkompetisi keduanya merupakan petahana. Dan keduanya berpisah, berbeda dengan daerah yang lain,” kataHaidar. KPU Jepara mengajak masyarakat untuk membuktikan pada masyarakat Jawa Tengah bahwa Jepara sudah sangat dewasa di dalam berpolitik pasca peristiwa Pemilu 1999. Ia mengatakan situasi Jepara sudah sangat berbeda pasca Pemilu 1999. Jepara sudah melaksanakan pemilu sebanyak 7 kali pemilihan dan hasilnya pada proses pemilihan masyarakat bisa menjaga kondusifitas Jepara. “Saya berharap di Pilbup ini juga, bisa menjaga kondusifitas dan masyarakat bisa kita sadarkan,” tambahnya. Selain menyampaikan ajakan menjaga kondusifitas situasi perpolitikan Jepara, Haidar mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilih. Dengan mendatangi TPS dan mencoblos pada Rabu, 15 Februari mendatang untuk menentukan pemimpin masyarakat Jepara lima tahun ke depan. “Khususnya Jepara ini adalah mayoritas pekerja, apabila mugkin masih bekerja datanya terlambat supaya ke TPS sebelum pukul 13.00. Dan tanggal 15 Februari merupakan hari yang diliburkan. Kami sudah berkoordinasi dan pemda dan kementrakestran untuk meliburkan,” kata Haidar. Pemilihan yang bisa menggunakan hak pilihnya ialah masyarakat yang sudah terdaftar di DPT. Bila ada masyarakat yang belum terdaftar bisa menggunakan KTP elektronik atau surat keterangan dari diskdukcapil. “Syarat pemilih ialah warga Jepara, yang belum terdaftar bisa menggunakan hak pilih dengan dibuktikan menggunakan KTP-elektronik atau surat keterangan disdukcapil,” tutup Haidar Fitri. (Hupmas KPU Jepara)