Berita

Langkah Antisipasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Ulang

JEPARA - Proses pemungutan dan penghitungan suara merupakan bagian yang penting dalam menentukan hasil pemilihan bupati dan wakil bupati yang akan memimpin lima tahun mendatang. Oleh karena itu, butuh kecermatan dan profesionalisme penyelanggara dalam melaksanakan tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Selasa (31/1), bertempat di Hotel D’season Bandengan, Panitia Pengawas Pemilihan Kabupaten Jepara mengadakan rapat koordinasi pengawasan pemungutan dan penghitungan suara dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Jepara tahun 2017. Dalam acara tersebut dihadiri seluruh pengawas kecamatan seluruh Kabupaten Jepara. Anik Solihatun, Komisioner KPU Jepara menjadi pemateri dalam acara tersebut. Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan salah satu tugas dan fungsi pengawasan di TPS kalau berjalan dengan baik dapat menghasilkan derajat integritas suatu pilkada. “Hasil pemungutan dan penghitungan suara yang dijalankan di TPS dapat menghasilkan derajat integritas dan tingkat kejujuran baik,” kata Anik. Antisipasi terjadinya gugatan setelah penghitungan suara oleh pasangan calon yang kalah dalam pemilu perlu antisipasi dengan baik oleh penyelenggara. Pemahaman dan penguasaan atas peraturan yang berlaku menjadi kunci dalam penyuksesan pemilu. “Bahwa tidak semua pihak legowo (ikhlas-red) menerima apapun hasil pilkada, oleh karena itu pemahaman kita terkait dengan aturan penyelenggaraan pilkada. Lebih khusus dalam pungut hitung ini tidak hanya cukup itu, tapi hal-hal lain yang menjadi isu strategis harus dikuasai jika perlu langkah-langkah anstisipasinya,” terangnya. Sementara Panwaslih Jepara melalui Divis Organisasi dan SDM, Tasykuri mengajak pada panwas kecamatan yang hadir untuk memperhatikan pemungutan dan penghitungan suara yang berpontensi adanya pelanggaran yang dilakukan oleh penyelenggara. “Perlu diingat bahwa dalam tahapan ini (pemungutan dan penghitungan suara – red) sangatlah rawan, karena di dalam tahapan ini ada beberapa potensi pelanggaran yang perlu menjadi perhatian seluruh jajaran panwas” ungkap Tasykuri Lebih lanjut tasykuri mengungkapkan ada tingkatan pelanggaran saat melakukan pemungutan dan penghitungan suara. Pertama, pelanggaran yang bersifat adminstratif ringan yang bisa ditegur saat pemungutan dan penghitungan suara diselesaikan dengan baik agar pelanggaran administrasi ringan dapat diselesaikan di TPS. Kedua, pelanggaran administratif berat yang berpontensi unuk dilakukan pemungutan suara ulang. Ketiga adalah pelanggaran pidana baik itu dari penyelenggara, dari yang mempunyai kekuasaan kepala desa, dari dinas-dinas yang lain. Panwas Kabupaten Jepara memfokuskan tiga dalam pengawasan pilkada Jepara Tahun 2017 yaitu pra pemungutan, proses pemungutan dan rekapitulasi penghitungan suara. Penghitungan suara inilah yang menjadi dasar dalam menentukan pemenang dalam kanca perpolitikan pemilihan di Kabupaten Jepara. (hupmas KPU Jepara)

Usai Simulasi, Penyandang Disabilitas Mengaku Tak Kesulitan Memilih

JEPARA - Gampang, tiada kesulitan sama sekali dan memang mudah dipahami. Kalimat tersebut terlontar oleh salah seorang penyandang disabilitas tunanetra, Muhammad Mukhlis, setelah mempraktikkan simulasi pemungutan suara menggunakan alat bantu template yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara. Simulasi itu dilakukan di akhir acara sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jepara Tahun 2017, Jumat (27/1) di aula Kecamatan Tahunan. Hal senada juga dilontarkan Said, seorang disabilitas yang berasal dari Desa Troso, Kecamatan Pecangaan dengan mengucapkan bahwa sosialisasi yang dilakukan KPU dapat menambah pengetahuan menggunakan hak pilih dengan benar sesuai dengan peraturan. Ia mengaku akan menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari mendatang. “Harapanya setelah mendapatkan sosialisasi dari KPU dapat menggunakan hak pilih dengan benar” ujar Said di sela-sela acara sosialisasi Pilbup. Mukhlis dan Said menjadi bagian dari pemilih penyandang disabilitas yang mengikuti sosilaisasi Pilbup Jepara 2017. KPU menggelar sosialisasi dengan menghadirkan 100 orang penyandang disabilitas berbagai kategori, mulai disabilitas tunadaksa, tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, dan disabilitas lainnya. Dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan KPU Jepara tercatat ada 430 penyandang disabilitas darri total DPT 858.958 pemilih. Pemilih disabilitas terdiri dari tunadaksa ada 101 orang, tunanetra ada 75 orang, tungarungu/wicara ada 49 orang, tunagrahita ada 84 orang dan sisanya disabilitas lainnya ada 121orang. KPU Jepara melalui Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat, Subchan Zuhri mengajak peserta disabilitas yang ada di Kabupaten Jepara menggunakan hak pilihnya pada Rabu, 15 Februari mendatang. “Slogan KPU pemilu akses, maknanya memberikan kemudahan bagi pemilih disabiltas non diskriminasi, tidak membeda-bedakan. Pemilu yang aksesibel ini dalam rangka untuk meningkatkan partisipasi pemilih disabilitas.” imbuhnya. Pada Pilbup Jepara, Penyandang disabilitas bisa menggunakan pendamping untuk melakukan pemungutan suara. Pendamping terlebih dahulu menulis formulir model C-3 yaitu formulir pernyataan pendamping yang bisa diminta pada KPPS sebelum melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Penyandang disabilitas bisa menggunakan pendamping dan mempunyai hak untuk didahulukan terlebih dahulu saat melakukan antrean pencoblosan” katanya. Sosialisasi terhadap penyandang disabilitas itu juga menghadirkan narasumber dari Pengadilan Negeri Jepara. Hadir mewakili ketua PN, Humas PN Bayu Agung Kurniawan yang juga hakim fungsional PN Jepara. Ia mengungkapkan seorang pemimpin harus dipilih terlebih dahulu untuk menduduki suatu jabatan baik itu dalam pemerintahan maupun legislatif. “Keterwakilan di Indonesia untuk mendapatkan pemimpin atau wakil rakyat yang berkualitas dan berkapasitas dengan baik yang mempunyai latar belakang pendidikan, keilmuwan dan pengalaman teknik serta rekam jejak yang baik menyerap aspirasi masyarakat” kata Bayu. Sosialisasi itu juga dihibur oleh grup musik Revanada yang personelnya terdiri dari para penyandang tunanetra. Grup music Revanada yang dipimpin Nandar itu menampilkan sejumlah lagu-lagu dangdut sebelu acara dimulai dan selepas acara. (Hupmas KPU Jepara)

Debat Terbuka Putaran Kedua Berlangsung Lebih Tertib

JEPARA - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jepara kembali bertemu dalam satu forum untuk memaparkan visi-misi dan programnya kelak jika dipercaya memimpin Jepara lima tahun ke depan. Kedua Paslon dipertemukan dalam Debat Terbuka putaran kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara, Selasa (24/1) malam di gedung Wanita Kabupaten Jepara. Teman debat putaran kedua ini “Memajukan dan Menyerasikan Pembangunan Daerah untuk Keutuhan NKRI”. Debat terbuka kedua ini disiarkan langsung TVRI dan 4 Radio Lokal di Jepara. Acara debat juga disaksikan sekitar 500 undangan yang hadir di Gedung Wanita yang terdiri dari para pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jepara, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, LSM, para penyelenggara mulai dari perwakilan KPU Provinsi Jawa Tengah, KPU Kabupaten, Panwas  Kabupaten, PPK, Panwascam, dan 60 orang pendukung masing-masing pasangan calon. Debat terbuka antar pasangan calon dalam Pilbup Jepara 2017 Selasa malam malam itu berlangsug selama 90 menit, dimulai pukul 19.30 hingga 21.00. Debat sebagai salah satu metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU Jepara itu dipandu oleh moderator Sigit Rudiyanto, presenter TVRI. Ketua KPU Jepara Muhammad Haidar Fitri, saat memberikan sambutan pembuka menyampaikan, debat ini sebagai salah satu metode kampanye yang diharapkan dapat digunakan semaksimal mungkin oleh semua pasangan calon. “Diharapkan para pemilih di Jepara semakin mengerti dan memahami terhadap semua pasangan calon untuk kemudian menjadi dasar masyarakat secara rasional dan cerdas untuk menggunakan hak pilihnya besok pada 15 Februari 2017” terangnya. Dibabdingkan dengan pelaksanaan Debat Terbuka putaran pertama 20 Desember lalu, Debat Terbuka putaran kedua berjalan lebih tertib. Pasangan calon tampak lebih hati-hati dalam menjawab pertanyaan moderator. Dalam sesi saling tanya, para calon juga mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan tema debat. Sebelum acara debat berlangsung, KPU Jepara juga sudah menyampaikan kepada para pasangan calon agar pada saat segmen saling bertanya para calon tidak mengajukan pertanyaan yang menyinggung pribadi, menyinggung suku, agama, ras, dan antar golongan. Sementara bagi para pendukung yang ada di dalam gedung juga tidak banyak membuat gaduh yang mengganggu jalannya debat. Pada saat jeda antar segmen para pendukung tidak menyampaikan yel-yel sebagaimana debat putaran pertama. Bagi pendukung calon yang ada di luar gedung, KPU Jepara juga menyiapkan dua layar lebar untuk memfasilitasi pendukung yang jumlahnya lebih banyak disbanding pada saat debat putaran pertama. Debat Terbuka putaran kedua ini dibagi dalam lima segmen. Diawali segmen pertama penyampaian visi-misi, segmen kedua pendalaman visi-misi dengan menjawab pertanyaan dari moderator. Sedangkan segmen ketiga para calon masing-masing harus menjawab dua pertanyaan warga yang sudah disiapkan KPU. Di segmen ketiga ini ada empat persoalan yang dipertanyakan warga, yakni terkait penanggulangan narkoba, masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak, kemudian masalah pariwisata dan persoalan kebijakan pembangunan wilayah pesisir dan nasib nelayan. Di segmen keempat menjadi segmen yang paling ramai, yakni para pasangan calon saling melontarkan pertanyaan, jawaban dan sanggahan. Kemudian di segmen terakhir adalah closing statement. (Hupmas KPU Jepara)

Umat Katolik Diminta Gunakan Hak Pilih dengan Cerdas

JEPARA - Umat Katolik menyambut baik sosialisasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara menjelang pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) 2017. Senin petang (23/1), sekitar seratus orang jemaat Gereja Stella Marris Jepara turut mengikuti sosialisasi di aula gereja. Dalam sambutannya, Romo Sadana Hadiwardaya menyampaikan bahwa pihaknya mengapresiasi upaya KPU Jepara dalam menyosialisasikan Pilbup kepada jemaat Gereja Stella Maris. Menurutnya, sosialisasi dan pendidikan politik ini diharapkan dapat mencerdaskan pemilih menjelang pesta demokrasi di Jepara. “Dengan sosialisasi ini akan memperkokoh demokrasi. Dengan mencerdaskan pemilih agar dalam Pilbup mendatang memilih sesuai hati nurani,” kata Romo Sadana di hadapan jamaatnya. Dia juga mengajak dalam momentum Pilbup 2017 ini untuk dijadikan sebagai pesta demokrasi yang menyejahterakan masyarakat. “Oleh karena itu, masyarakat, para jamaat gereja harus turut berpartisipasi dengan penuh tanggung jawab. Jangan ada yang golput,” terangnya. Sementara itu, Divisi SMD dan Partisipasi Masyarakat KPU Jepara, Subchan Zuhri yang menjadi nara sumber sosialisasi menyampaikan, untuk menjadi pemilih cerdas maka harus tahu dulu visi misi dan program pasangan calon sebelum memilih. Oleh karenanya, menjelang debat terbuka antar pasangan calon putaran kedua para jemaat gereja Stella Maris untuk menyaksikan apa saja visi misi dan program yang akan disampaikan para calon dalam debat pada Selasa (24/1) pukul 19.30 yang disiarkan TVRI dan disiarkan di empat stasiun radio di Jepara. “Mari kita meluangkan waktu melihat Visi-Misi dan program pasangan calon saat debat yang disiarkan di TVRI dan empat radio lokal Jepara. Bagi anda yang ingin yang ingin menyaksiakan secara langsung dan tidak ada undangan kami menyediakan proyektor di luar gedung,” terang Subchan. Dikatakan, ada banyak cara yang dapat digunakan masyarakat dalam berpartisipasi di Pilbup selain menggunakan hak pilihnya saat hari H. Yakni, menjadi penyelenggara pemilu di tingkat PPK, PPS dan KPPS hingga mengawasi hasil pemilu merupakan bagian yang dapat dilakukan masyarakat untuk berpartisipasi. “KPU sangat mengapresiasi kalau ada kelompok masyarakat dan jamaah-jamaah keagamaan untuk memfasilitasi kegiatan sosialisasi. Apa yang anda lakukan pada sore ini merupakan bagian dari partisipasi dari masyarakat,” imbuhnya. Subhan menambahkan bahwa pemilu merupakan sarana yang sah bagi warga negara untuk mempertahankan atau menganti secara damai dan bermartabat pemimpin atau wakilnya untuk menjalankan pemerintahan. Pemilu juga sebagai sarana untuk memberikan kesempatan bagi warga negara terbaik untuk memimpin masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama. (Hupmas KPU Jepara)

Komisi II DPR RI Tinjau Kesiapan Pilbup Jepara

JEPARA - Rombongan Komisi II DPR RI, Senin (23/1) berkunjung ke Kabupaten Jepara untuk memastikan kesiapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) yang dilaksanakan 15 Februari 2017. Rombongan Komisi II diterima oleh Pemkab Jepara di Pendapa Paringgitan Kabupaten. Pada kesepatan kunjungan kerja kali ini rombongan Komisi II DPR RI dipimpin oleh Ir Wahyu Utomo, Wakil Ketua Komisi II DPR RI. Rombongan terdiri dari Sutriyono, Ammy Amalia Fatma Surya, Suasana Daci, Tamanuri, Amirul Tamim dan Hartanto Edi Wibowo. “Tipikal yang ada di Jepara ini dua incumben yang sama-sama mencalonkan diri. Saya kira ini perlu ada kecermatan,” ujar Wahyu Utomo. Komis II mengajak mengajak pemerintah daerah, penyelenggara pemilu maupun pasangan calon mencermati proses pilkada termasuk substansi yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016. Mereka berharap setelah mencermati peraturan, pilkada di Kabupaten Jepara berlangsung baik, aman dan berkualitas dari segi proses dan hasil. Mewakili Plt Bupati Ihwan Sudrajat, Sekda Jepara Sholih menyebutkan hingga menjelang masa pencoblosan Pilbup Jepara berjalan dengan tertib dan aman.  Pemerintah daerah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan pesta demokrasi yang ada di Kabupaten Jepara. Hingga saat ini KPU Jepara sedang berkonsentrai pemenuhan logistik untuk kebutuhan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di 1.805 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Selain mempersiapkan saat hari H pelaksanaan pencoblosan, KPU Jepara terus mendata kembali pemegang hak pilih yang sedang berada di rumah tahanan agar dapat berpartisipatif. “Di dalam melayani hak pilih, masyarakat yang sedang melayani tahanan di rumah tahanan di kepolisian dan kejaksaan, KPU Jepara sudah mengantisipasi hal tersebut” ungkap Ketua KPU Jepara, Muhammad Haidar Fitri. Haidar menambahkan, KPU Jepara telah mempersiapkan pelayanan bagi orang yang sedang berada di puskesmas ataupun rumah sakit dengan membackup tempat tersebut dengan 100 TPS terdekat. Pengguna yang berada rumah sakit ataupun puskesmas akan didatangi KPPS beserta saksi satu jam sebelum pemungutan suara ditutup. (hupmas KPU Jepara)

Begini Cara Unik KPU Jepara Sosialisasikan Pilbup 2017

JEPARA - Pemungutan suara pada Pemilihan Bupati (Pilbup) Jepara 2017 kurang dari sebulan lagi akan dilaksanakan. Oleh karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara terus mengintensifkan kegiatan sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada 15 Februari mendatang. Minggu (22/1), sosialisasi keliling ke tempat-tempat keramaian secara serentak dilakukan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Jepara. Sosialisasi keliling itu ditempuh guna menyasar ke seluruh lapisan masyarakat agar informasi terkait Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dapat diterima secara massif. Beberapa cara unik dilakukan oleh PPK untuk menarik simpati berbagai kalangan dan kelompok untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat hari H pencoblosan. Seperti yang dilakukan oleh PPK Jepara Kota. Mereka melakukan sosialisasi dengan cara memanfaatkan Car Free Day (CFD) yang ada di alun-alun Kabupaten Jepara. Setelah di CFD, PPK Jepara Kota melanjutkan melakukan woro-woro menggunakan mobil keliling. Maskot Si-Abdi di arak mobil bak terbuka terbuka mengelilingi tempat keramaian seperti pasar, tempat pariwisata dan beberapa kelompok masyarakat yang sedang berkumpul. “Kami melakukan sosialisasi sejak pukul 6.30 di alun-alun Jepara sambil memutar Jinggel Pilbup. Kami melakukan sosialisasi dengan mobil keliling sambil membagikan brosur dan stiker pada masyarakat dan meberikan pemahaman pentingnya menggunakan hak pilihnya pada 15 Februari mendatang,” ujar anggota PPK Jepara, Muhammad Choirun Najib. Di Kecamatan Donorojo, sosialisasi keliling dilakukan di pasar Tanggulasi, pertigaan Sambungoyot, dan tempat wisata Gua Manik. PPK Donorojo memulai keliling pasar sejak pukul 06.00. “Kami ke pasar mulai pukul 06.00. Sebab pasar tanggulasi ramainya pagi hari sampai pukul 08.00,” kata Suhariyanto, divisi Sosialisasi PPK Donorojo. Menurutnya, antusias masyarakat dalam menyambut pilbup cukup baik. Di Kecamatan Welahan sosialisasi juga menyasar ke pasar-pasar. Menurut Ketua PPK Welahan, Mufarikhin, sosialisasi keliling diawali dari Pasar Welahan, kemudian berpindah ke Terminal Gedangan, Pasar Teluk Wetan dan Pasar Pring Kali Pucang. Sementara itu, Aminah, salah satu warga yang sedang berbelanja di Pasar Jepara mengungkapkan cara sosialsisi yang dilakukan PPK sangat unik untuk menarik minatnya menggunakan hak pilih. Ia yang sebelumnya belum tau mengenai cara-cara memilih saat Pilkada akhirnya mengerti setelah ada sosialisasi dari PPK. “Unik banget ya cara yang dilakukan PPK. Selain hanya berkeliling menggunakan mobil, PPK juga menjelaskan kami cara mencoblos saat kami sedang belanja di pasar,” imbuh Aminah. Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Jepara Subchan Zuhri menyatakan, sosialisasi keliling serentak yang dilakukan oleh PPK ini diharapkan akan dapat menyebarluaskan informasi Pilbup Jepara secara masif. Warga yang ada di pelosok-pelosok dapat menerima sosialisasi dan kemudian berpartisipasi pada Pilbup 15 Februari mendatang. “Sosialisasi keliling ini juga akan dilakukan oleh PPS di 195 desa atau kelurahan menjelang pemungutan dan penghitungan suara Pilbup Jepara 2017,” tambahnya. (Hupmas KPU Jepara)